"Pemenuhan gizi yang optimal pada usia remaja sangat penting," katanya.
Menteri Kesehatan mengatakan, para remaja membutuhkan asupan gizi optimal sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung aktivitas fisik dan belajarnya.
Ia juga mengatakan bahwa masalah gizi pada remaja akan meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit.
"Khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular di usia lanjut, antara lain jantung, diabetes melitus, maupun stroke," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, pada perempuan masalah gizi pada masa remaja dan dewasa akan meningkatkan risiko gangguan janin.
Ia mencontohkan, ibu yang mengalami anemia dan kekurangan gizi berisiko mengalami komplikasi saat persalinan dan berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, yang pertumbuhan dan perkembangannya berisiko terganggu.
Baca juga:
Remaja putri anemia berisiko lahirkan anak "stunting"
Studi menunjukkan gizi buruk bahayakan paru-paru remaja
Pewarta: Katriana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020