Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan ikan asam pedas Pontianak sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal Provinsi Kalbar, menyusul dua kuliner yang sudah ditetapkan sebelumnya, yakni paceri nanas dan sayur keladi tahun 2018.masyarakat yang mengolah makanan khas lainnya bisa didaftarkan sebagai WBTB
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa, mengatakan dengan bertambahnya kuliner yang ditetapkan sebagai WBTB, maka semakin memperkaya khazanah kuliner khas Pontianak. Hal ini juga mendorong semangat dalam mendongkrak wisata kuliner yang ada di Kota Pontianak.
"Kami berharap, selain paceri nanas, sayur keladi dan ikan asam pedas, saya minta masyarakat yang mengolah makanan khas lainnya bisa didaftarkan sebagai WBTB," ujarnya
Baca juga: Indonesia tetapkan 1.086 warisan budaya tak benda
Sertifikat WBTB tersebut diserahkan Gubernur Kalbar Sutarmidji kepada Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai upacara Peringatan HUT ke-63 Pemerintah Provinsi Kalbar di halaman Kantor Gubernur Kalbar.
Keanekaragaman kuliner khas Pontianak memiliki potensi untuk diusulkan sebagai WBTB oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Misalnya sop tengkuyung, dan jenis makanan lainnya. Apalagi Pontianak terkenal dengan aneka ragam kulinernya," kata Edi.
Masakan ikan asam pedas mempunyai kuah yang merah dan kental berbahan dasar rempah-rempah. Untuk rasa, ikan asam pedas memiliki rasa asam bercampur pedas yang merupakan paduan potongan nanas dan cabai merah yang digiling halus. Rasa asam dan pedas yang dominan menjadi ciri khas masakan itu, katanya.
Selain menerima Sertifikat WBTB, Wali Kota Pontianak juga menerima Penghargaan Paritrana dengan menyandang peringkat I. Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota sebagai bentuk apresiasi atas dukungan optimal pemerintah daerah dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan demi terciptanya perlindungan kepada seluruh pekerja.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-63 kepada jajaran Pemprov Kalbar. Ia berharap kolaborasi dan sinergi yang terjalin selama ini bisa terus berjalan baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Terutama pembangunan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Kami berharap dengan adanya kolaborasi seluruh kawasan Kalbar akan maju," katanya.
Baca juga: Tari Baris Jangkang ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Pewarta: Andilala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020