• Beranda
  • Berita
  • Bursa Saham Australia jatuh, Indeks ASX 200 ditutup turun 1,35 persen

Bursa Saham Australia jatuh, Indeks ASX 200 ditutup turun 1,35 persen

28 Januari 2020 16:38 WIB
Bursa Saham Australia jatuh, Indeks ASX 200 ditutup turun 1,35 persen
Bendera Australia dan bursa Efek Autralia dengan panah merah turun. ANTARA/Shutterstock/pri (Shutterstock)
Bursa saham Australia berakhir melemah tajam pada perdagangan Selasa, menyusul penurunan di pasar-pasar utama akibat kekhawatiran bahwa Virus Corona di China akan berdampak signifikan terhadap perekonomian global.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 96,00 poin atau 1,35 persen pada 6.994,50 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 104,80 poin atau 1,45 persen pada 7.098,40 poin.

Perusahaan-perusahaan yang terkait dengan perjalanan lokal adalah yang paling terpukul, dengan situs web perbandingan harga maskapai Webjet menghapus 13,86 persen dari harga sahamnya.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,08 persen, Westpac Bank turun 0,83 persen, National Australia Bank turun 0,74 persen dan ANZ turun 1,70 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar jatuh dengan BHP turun 3,34 persen, Rio Tinto turun 3,09 persen dan Fortescue Metals anjlok 7,29 persen, namun penambang emas Newcrest naik 0,13 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga tenggelam di belakang jatuhnya harga-harga komoditas dengan Woodside Petroleum turun 2,37 persen, Santos turun 2,26 persen dan Oil Search jatuh 7,52 persen.

Rantai supermarket terbesar di Australia mengungguli pasar yang lebih luas dengan Coles Group naik 0,06 persen dan Woolworths naik 0,76 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,52 persen, operator penerbangan nasional Qantas merosot 5,22 persen dan perusahaan biomedis CSL menyelesaikan sesi dengan 0,63 persen lebih tinggi.

Baca juga: Ikuti penurunan pasar global, bursa saham Australia dibuka melemah

Baca juga: Saham Australia berakhir sedikit berubah di tengah kekhawatiran virus






 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020