• Beranda
  • Berita
  • RSUD dr Soedono Madiun siap tangani pasien corona

RSUD dr Soedono Madiun siap tangani pasien corona

28 Januari 2020 17:34 WIB
RSUD dr Soedono Madiun siap tangani pasien corona
Ilustrasi - Petugas memeriksa fasilitas dan peralatan di Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD Dokter Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/1/2020). Sebagai pusat rujukan tertinggi di Indonesia Timur, khususnya di Jawa Timur, RSUD Dr Soetomo siap membentuk tim medis khusus dan mempunyai fasilitas enam RIK yang dua di antaranya memiliki tekanan udara negatif untuk merawat pasien dengan gejala infeksi kronis seperti halnya virus Corona. (Foto : ANTARA Jatim/Moch Asim/zk).

Virus corona lebih ganas dari flu burung dan SARS,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Kota Madiun siap menangani pasien yang terpapar virus corona menyusul ditunjuknya rumah sakit milik Pemerintah Prpinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tersebut sebagai salah satu tempat rujukan.

Direktur RSUD dr Soedono dr Bangun Trapsila Purwaka mengatakan RSUD dr Soedono dipilih selain dua rumah sakit lain, yakni RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS dr Syaiful Anwar Malang sebagai tempat isolasi penanganan pasien terkena virus corona.

"RSUD dr Soedono dinilai memiliki tenaga medis dan sarana-prasarana (sarpras) yang memadai. Kami sudah siapkan segala yang dibutuhkan," ujar dr Bangun Trapsila Purwaka di Madiun, Selasa.

Selain mumpuni dari segi tenaga medis dan sarpras, RSUD dr Soedono dianggap memiliki pengalaman karena pernah menangani pasien yang terindikasi virus H5N1 atau H7N9 (flu burung) dan "Ebola virus disease" (EVD) meskipun hasilnya negatif.

Baca juga: Kisah mahasiswa Aceh keluar dari Nanjing

"Walaupun secara penanganan beda, setidaknya itu menjadi pengalaman. Virus corona lebih ganas dari flu burung dan SARS," tambah dia.

Menurut dia, selain menyiapkan sarpras, rumah sakit tersebut juga telah membentuk tim medis khusus berjumlah 20 orang untuk menangani pasien terpapar corona. Terdiri dari dokter spesialis paru, spesialis penyakit dalam, radiologi, patologi, mikrobiologi, serta perawat.

Di samping tim medis, pihaknya juga menyiapkan ruang isolasi berisi empat tempat tidur dengan standar yang ditentukan untuk penanganan pasien terpapar virus corona.

Bangun menjelaskan, wilayah Madiun dan sekitarnya mungkin saja terdapat orang yang terpapar virus corona. Sebab, virus tersebut telah merambah Hong Kong, Malaysia, dan Singapura. Tiga negara tersebut merupakan tujuan para TKI.

Adapun, gejala tubuh manusia yang terpapar virus corona antara lain demam tinggi disertai batuk serta sesak napas. Masa inkubasi virus tersebut kurang lebih delapan hari.

"Kita harus waspada jika ada orang yang pulang dari luar negeri dengan keluhan panas, batuk, dan sesak. Bisa saja hari pertama, kedua, dan seterusnya belum terlihat, tapi seminggu setelah itu, barulah merasakan gejalanya," terangnya.

Baca juga: 127 wisman asal China dipulangkan ke negara asal via Batam

Jika ada pasien yang terpapar virus korona, upaya pertama yang perlu dilakukan adalah membawa pasien ke ruang isolasi. Lalu, dilakukan pengambilan spesimen dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyakit yang diderita pasien. Selama pemeriksaan tersebut, pasien harus menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit sampai hasil diagnosisnya keluar.

Virus Corona terpantau menyerang orang dewasa usia di atas 40 tahun ke atas. Terlebih, yang bersangkutan memiliki riwayat bepergian atau pulang dari Tiongkok, terutama dari Wuhan.

Warga Madiun dan sekitarnya diminta waspada jika menemukan gejala tersebut, namun tidak perlu resah. Warga tetap diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca juga: Menkes: Belum ada WNI di tanah air positif terjangkit corona
 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020