Penjualan buah asal China di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, tidak terganggu dengan berita merebaknya virus Corona di negara tersebut.sejauh ini juga belum ada pemberitahuan dari pihak importir terkait kemungkinan ada gangguan pengiriman barang akibat adanya virus tersebut.
"Saat ini penjualan masih lancar, barang masuk seperti biasa. Kalau ada keterlambatan barang yang datang itu kan biasa," kata salah satu pedagang Jumadi di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada pemberitahuan dari pihak importir terkait kemungkinan ada gangguan pengiriman barang akibat adanya virus tersebut.
"Dari sana (importir) saya belum dapat info apapun. Kecuali dari importir ada info bahwa saat ini ada pembatasan, kemungkinan penjualan juga akan terganggu," katanya.
Baca juga: Petani Kediri kembangkan bengkuang jumbo berat 5 kilogram
Dari sisi penjualan, dikatakannya, sejauh ini juga tidak ada penurunan. Bahkan, selama Imlek ini penjualan makin tinggi karena banyak orang yang membutuhkan buah asal China tersebut, di antaranya jeruk dan apel.
"Kalau pas Imlek ya banyak, kalau ada event tertentu banyak. Kalau pas hari biasa ya biasa. Sekarang ini kalau untuk buah dari China semuanya ada, mulai dari jeruk, anggur, hingga apel," katanya.
Senada, pedagang lain Juwarsih mengaku sejauh ini penjualannya masih stabil.
"Pengiriman, penjualan, dan harga semuanya stabil. Seperti jeruk santang harganya Rp30.000/kg, apel fuji Rp30.000-35.000/kg, dan pir mulai dari harga Rp15.000-Rp30.000/kg," katanya.
Mengenai merebaknya isu virus Corona tersebut, dikatakannya, banyak pembeli yang tidak menanyakannya.
"Pembeli tidak khawatir, saya sendiri juga tidak tahu ada virus itu. Jadi penjualan masih stabil," katanya.
Baca juga: Jelang Imlek buah impor mulai diburu konsumen di Solo
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020