"Kami meminta rekomendasi kepada Kemenkes sehingga kami bisa berkonsultasi sebelum berangkat (ke kejuaraan)," kata pria yang akrab disapa Okto itu di Kantor KOI, Jakarta, Selasa.
Rekomendasi itu, lanjut Okto, akan menjadi acuan bagi setiap induk cabang olahraga sebelum mengirimkan atletnya menuju kejuaraan kualifikasi olimpiade 2020 atau melakukan pemusatan latihan (TC) di luar negeri.
Baca juga: Taiwan laporkan kasus pertama penularan corona di dalam negeri
Apabila ada cabang olahraga yang tetap berangkat tanpa persetujuan dan rekomendasi dari Kemenkes, Okto menegaskan, hal itu akan menjadi tanggung jawab masing-masing cabang.
Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia memang masih belum mengeluarkan larangan bagi warganya yang ingin terbang ke China. Namun ia memastikan bahwa para atlet akan dapat rekomendasi terlebih dulu sebelum pergi ke luar negeri.
"Jadi kami akan meminta rekomendasi ke Kemenkes dan langkah apa yang akan diambil sehingga itu bisa jadi dasar untuk para atlet sebelum mengikuti proses kualifikasi Olimpiade," katanya.
Baca juga: Kejuaraan Asia Atletik di China dibatalkan akibat wabah virus corona
Sebelumnya, wabah virus Corona yang sudah mulai menyebar ke hampir seluruh penjuru Asia itu telah membuat beberapa kejuaraan kualifikasi batal dilaksanakan.
Asosiasi Atletik Asia (AAA), pada Minggu (27/1), mengumumkan bahwa Kejuaraan Asia Atletik Indoor 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 12-13 Februari di Hangzhou, China dipastikan batal menyusul antisipasi tersebarnya wabah virus Corona kepada para atlet dan ofisial.
Lalu Muhammad Zohri (sprint 100 meter), Emilia Nova (lari gawang putri 100 meter) dan Sapwaturrahman (lompat jauh) yang berencana berpartisipasi pada kejuaraan itu pun terpaksa gagal berangkat.
Baca juga: DPR minta Kemenhub tingkatkan pengawasan wisman cegah virus corona
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020