• Beranda
  • Berita
  • Banjir di Tapanuli Tengah, Pemkab tetapkan status tanggap darurat

Banjir di Tapanuli Tengah, Pemkab tetapkan status tanggap darurat

29 Januari 2020 20:17 WIB
Banjir di Tapanuli Tengah, Pemkab tetapkan status tanggap darurat
Petugas BNPB mengevakuasi korban banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2020). (ANTARA/HO)
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan status tanggap darurat pasca banjir bandang yang melanda Kecamatan Barus dan Andam Dewi selama sepekan ke depan.

"Status tanggap darurat terhitung mulai hari ini hingga 5 Februari mendatang," kata Sekretaris BPBD Tapanuli Tengah Agus Haryanto, Rabu.

Setelah penetapan status tanggap darurat, Agus mengatakan bahwa Pemkab Tapteng melakukan sinergi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penanganan dan proses evakuasi terhadap korban.

Tak hanya itu, Bupati juga sudah memerintah seluruh OPD untuk pro aktif dalam membantu proses penanganan setelah banjir bandang.

Baca juga: BNPB: Korban meninggal banjir Tapanuli Tengah sembilan orang

Baca juga: Korban tewas akibat banjir Tapteng bertambah jadi 7 orang

Baca juga: Sedikitnya 12 tiang PLN roboh akibat banjir di Tapteng


Selain itu, Dinas Sosial Tapteng juga sudah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di Kecamatan Barus dan Andam Dewi.

"BPBD Provinsi juga saat ini akan ikut turun ke sini untuk membawa bantuan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, bencana banjir akibat curah hujan tinggi merendam tujuh desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu dini hari.

Tujuh desa yang terendam banjir adalah Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Terandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis dan Kelurahan Padang Masiang.

Hingga Rabu malam, tercatat sebanyak 7 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang tersebut.*

Baca juga: Tiga dari enam korban banjir di Tapteng berhasil diidentifikasi

Baca juga: Korban meninggal banjir di Tapanuli Tengah jadi 6 orang

Baca juga: Banjir di Tapanuli Tengah, dua orang meninggal, 22 luka-luka

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020