"Saya senang dengan hasil pertandingan tadi. Laga berjalan sulit karena kami bermain dengan sembilan pemain," ujar Giancarlo usai laga kontra Lalenok di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat.
Baca juga: PSM siap bersaing di grup berat Piala AFC 2020
Menurut pesepak bola berusia 30 tahun itu, tidak mudah bagi sembilam pemain PSM untuk bertahan dari gempuran Lalenok khususnya di babak kedua.
Lalenok memang sempat melesakkan satu gol dari kaki Paulo Freitas, tetapi PSM tidak menyerah sampai akhir dan menutup laga dengan kemenangan 3-1.
"Pertandingan tadi sedikit berbeda dari biasanya karena situasi tadi," tutur pria asal Brazil tersebut.
Baca juga: Pelatih PSM kritik kinerja wasit
PSM berlaga dengan sembilan pemain kontra Lalenok United di laga leg kedua kualifikasi Piala AFC 2020 yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (29/1), setelah Willem Jan Pluim dan Muhammad Arfan dikartu merah oleh wasit Hasan Akrami asal Iran.
Pluim diusir keluar pada menit ke-34 setelah mendapatkan dua kartu kuning karena memrotes wasit. Sementara Arfan dihadiahi kartu merah langsung di menit ke-58 karena melanggar keras pemain lawan.
Baca juga: Pelatih PSM ingatkan pemain tak percaya diri berlebihan
Akan tetapi, meski bermain dengan sembilan orang, PSM mampu menundukkan Lalenok dengan skor 3-1 dan memastikan satu tempat di Piala AFC 2020.
Gol-gol tim Juku Eja dibuat Giancarlo Lopes, Ferdinand Sinaga dan Irsyad Maulana. Sementara gol balasan Lalenok dibuat oleh Paulo Freitas.
Sebelumnya di leg pertama, Rabu (22/1), PSM yang tampil sebagai tim tandang mengalahkan Lalenok dengan skor 4-1.
Dengan demikian, skuat berjuluk Juku Eja berhak mengisi satu slot di Grup H Piala AFC 2020 bersama Tampines Rovers (Singapura), Kaya-Iloilo (Filipina) dan Shan United (Myanmar).
Indonesia masih mempunyai satu wakil lagi di Piala AFC 2020, yakni juara Liga 1 Indonesia 2019 Bali United yang berada di Grup G.
Baca juga: Bali United tak gentar bertemu tim tangguh di grup G Piala AFC
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
