"Saya masih tidak habis pikir bagaimana kami bisa kalah dalam pertandingan tadi," kata De Bruyne selepas laga dilansir laman resmi Man City.
"Bagi saya MU tidak menciptakan satu peluang pun tadi. Walau pada akhirnya, kami tetap lolos ke final," ujarnya menambahkan.
Man City memang tetap lolos ke final untuk memperbesar peluang mempertahankan trofi Piala Liga Inggris berbekal kemenangan agregat 3-2 atas MU.
Baca juga: MU menang 1-0, tapi Man City yang berhak ke final berkat skor agregat
Jika ada satu hal yang bisa dikritik dari penampilan timnya, De Bruyne menilai umpan-umpan Man City tidak seakurat biasanya.
Sedangkan gol semata wayang MU yang dicetak oleh Nemanja Matic disebutnya lahir dari kegagalan Man City melakukan antisipasi sempurna situasi bola mati.
"Saya pikir kami sedikit lengah. Gol mereka lahir ketika kami tidak melakukan sapuan dengan baik dan tiba-tiba mereka mencetak angka," ujarnya.
"Kalian bisa saja bilang mereka punya peluang lain, tapi jujur saya tidak mengingat itu terjadi," kata De Bruyne melengkapi.
Baca juga: De Bruyne ungkap "resep" City kalahkan MU
De Bruyne bersikeras ia dan rekan-rekannya akan belajar banyak dari kesalahan yang terjadi di laga tersebut dan agar hal itu tidak dikenang, satu-satunya cara adalah dengan memenangi partai final.
"Kami sudah berjuang dan akan belajar dari kesalahan. Jika kami menang tak seorang pun akan mengingat pertandingan ini," katanya.
"Partai final adalah sesuatu yang baik dan kami akan berjuang untuk meraih trofi. Jika berhasil tentu akan menyenangkan," pungkas De Bruyne.
Di partai final, Man City sudah dinanti oleh Aston Villa yang sukses menyingkirkan Leicester City.
Partai final dijadwalkan berlangsung pada 1 Maret di Stadion Wembley.
Baca juga: Aston Villa secara dramatis lewati Leicester ke final Piala Liga
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020