Kita harapkan nanti tarif Damri sekitar Rp 25.000 dari Kota Yogyakarta ke Bandara YIA
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meresmikan angkutan antarmoda yang menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur menyusul YIA akan dioperasikan secara penuh.
"Dengan adanya angkutan antarmoda ini diharapkan ada konektivitas antara Bandara YIA dengan KSPN Borobudur," kata Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dirjen Budi melanjutkan sebagaimana kebijakan pemerintah dan arahan Presiden, KSPN super prioritas harus didukung penuh.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp9 miliar pada tahun ini untuk mensubsidi angkutan antarmoda ini.
“Kita harapkan nanti tarif Damri sekitar Rp 25.000 dari Kota Yogyakarta ke Bandara YIA," katanya.
Budi mengatakan untuk menarik minat masyarakat menggunakan angkutan antarmoda ini, selain subsidi, perlu juga membangun kepercayaan masyarakat bahwa angkutan ini ada terus.
“Menteri Perhubungan menekankan bahwa waktu kedatangan (headway) jangan lebih dari 30 menit," lanjutnya.
Namun, Dirjen dapat mengupayakan sehingga headway bisa 20 menit.
Headway adalah jeda waktu keberangkatan antara sebuah armada dengan armada berikutnya.
Terdapat 2 (Dua) rute Dukungan Angkutan Antarmoda untuk Bandara YIA yaitu sebagai berikut, yaknj Rute 1: Bandara YIA – Ambar Ketawang – Wirobrajan – Universitas Gajah Mada – Jl. Affandi – Hartono Mal, ada 11 Bus yang melayani dengan headway selama 20 Menit.
Rute 2: Bandara YIA – Gamping – Ring Road Barat – Term. Jombor – Komplek Pemda Sleman – Sleman City Hall, ada 10 Bus yang melayani dengan Headway selama 20 Menit.
Sedangkan untuk dukungan angkutan antarmoda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur, rute yang melayani adalah Bandara YIA – Tebing Gunung Gajah – Goa Kiskendo – Plono – Samigaluh – Jl. Nanggulan Mendut – Candi Borobudur (via Bukit Menoreh), 11 Bus yang melayani dengan Headway selama 30 Menit.
Bandara Yia – Wates – Nanggulan – Dekso – Candi Borobudur, 7 Bus yang melayani dengan Headway selama 30 Menit.
Candi Borobudur – Term. Muntilan – Term. Jombor – Grand Inna Malioboro, 6 Bus yang melayani dengan Headway selama 30 Menit.
"Rute-rute yang kita buat ini, akan berhenti di beberapa tempat, sementara pakai tempat yang ada, tapi ke depan saya sangat berharap kita bersama, Ditjen Perhubungan Darat, DAMRI, maupun pemerintah daerah bisa berkolaborasi menyiapkan tempat halte, ruang tunggu bagi penumpang," kata Dirjen Budi.
Lebih lanjut dirinya berharap masyarakat dapat memanfaatkan angkutan antarmoda ini sehingga dapat mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan.
Menurut Dirjen Budi acara ini sebenarnya adalah soft launching, karena nantinya akan dilakukan grand launching oleh Menteri Perhubungan.
Dirjen Budi mengatakan bahwa jika layanan Angkutan Antarmoda Bandara YIA telah mencapai load factor yang ditargetkan, maka jenis layanan ini akan berubah menjadi layanan komersil.
Selama masa pelayanan Angkutan Antarmoda Bandara YIA akan dilakukan evaluasi kebutuhan masyarakat terhadap rute-rute yang diinginkan guna menunjang kebutuhan mobilitas masyarakat.
Layanan Angkutan Antarmoda Bandara YIA kedepannya akan terintegrasi dengan moda lain seperti Kereta Api dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat dapat beralih menggunakan transportasi umum.
Baca juga: Wisman China tetap ke Borobudur meskipun marak virus corona
Baca juga: Dirut PT TWC: Concourse Borobudur akan dilebarkan
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020