• Beranda
  • Berita
  • Menteri PUPR perhatikan kebutuhan air bersih korban banjir Lebak

Menteri PUPR perhatikan kebutuhan air bersih korban banjir Lebak

30 Januari 2020 17:55 WIB
Menteri PUPR perhatikan kebutuhan air bersih korban banjir Lebak
Bantuan sarana tangki air bersih dan sanitasi Kementerian PUPR bagi pengungsi banjir Lebak, Banten. Dokumentasi Kementerian PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono sangat memperhatikan kebutuhan air bersih bagi korban dan pengungsi bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

"Kami sangat memperhatikan kebutuhan air bersih di tempat-tempat pengungsian. Kita manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile untuk menyediakan air bersih, khususnya ke posko pengungsian," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pada masa tanggap darurat, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Banten telah menyalurkan bantuan berupa logistik dan sarana prasarana tanggap darurat di beberapa titik posko pengungsi di Kabupaten Lebak yakni di Kecamatan Sajira dan Lebak Gedong yang meliputi empat unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter per detik, 12 unit Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter per detik, tiga unit tenda pleton pengungsi, Toilet Mobil sebanyak tiga unit, satu unit Dump Truck, serta personel 15 orang.

Dukungan penanganan infrastruktur tanggap darurat juga dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian dengan menyusun kantung pasir di titik-titik dinding sungai yang jebol akibat banjir seperti di Desa Banjar Irigasi sebanyak 3.000 kantung, di Pesantren La Tansa sebanyak 6.000 kantung, di Desa Sajira 3.000 kantung.

Sebelumnya Banjir bandang yang melanda enam wilayah kecamatan di Kabupaten Lebak pada 1 Januari 2020 menghanyutkan 1.649 rumah warga yang berada di tepi aliran sungai menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Banjir bandang akibat luapan air Sungai Ciberang melanda wilayah Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung, dan Cimarga di Kabupaten Lebak pada 1 Januari.

Menurut data BPBD, banjir tersebut menyebabkan sembilan orang meninggal dunia, dua orang hilang, satu orang luka berat, dan 66 orang luka ringan serta memaksa banyak warga mengungsi.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020