Jabatan Koordinator Satuan Tugas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur diserahterimakan dari pejabat lama Yusron B Ambary kepada Wakil Dubes Krishna KU Hannan sehubungan penugasan baru yang bersangkutan sebagai Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI.Inovasi-inovasi tersebut juga merupakan kerangka utama dalam KBRI KL Jaman Now yang berhasil masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019,
Serah terima jabatan berlangsung di Ruang Diponegoro kedutaan setempat, Kamis, yang dihadiri Dubes RI di Kuala Lumpur, Rusdi Kirana, sejumlah atase dan koordinator fungsi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.
Dalam sambutannya Rusdi Kirana mengharapkan agar Yusron B Ambary yang telah banyak membidani inovasi "KBRI KL Jaman Now" tetap bersemangat dengan penugasan baru sebagai Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu di Jakarta.
Yusron sebelumnya merupakan Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur.
Dia dilantik oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Direktur Diplomasi Publik pada (3/1) lalu bersama enam orang pejabat lainnya.
Mereka merupakan para pejabat yang dinilai paling kompeten untuk menduduki masing-masing jabatan setelah melalui Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi di Kemenlu.
Inovasi "KBRI KL Jaman Now" merupakan program inovasi pelayanan yang dirintis tim kedutaan bersama Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur Mulkan Lekat.
Berbagai inovasi tersebut yakni Si-PONCO (Sistem Pengambilan Nomor Anti Calo), KIPAS (Kirim Paspor Pakai Pos), Si-LACI (Sistem Layanan Ambil Cepat Imigrasi), ANCOL (Antrian Cara Online), dan SMS Getaway untuk mengetahui status permohonan.
Semua inovasi itu berhasil memukau dewan juri Hassan Wirajudha Perlindungan WNI Award tahun 2019 yang memberikan penghargaan kepada Mulkan Lekat dalam katagori Atase Teknis di Perwakilan RI.
"Inovasi-inovasi tersebut juga merupakan kerangka utama dalam KBRI KL Jaman Now yang berhasil masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019," ujar pria bernama lengkap Yusron Bahauddin Ambary tersebut.
Baca juga: DPR RI minta KBRI Kuala Lumpur hilangkan praktik percaloan
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur gelar "Indonesian Week"
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur gelar forum investasi transportasi
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020