"Program Kampus Merdeka ini tidak hanya membuat anak-anak cerdas, namun juga akan mengangkat perekonomian di desa," ujar Halim saat pembukaan kegiatan Kampus Merdeka untuk Desa di Jakarta, Kamis malam.
Dia menambahkan permasalahan utama yang ada di desa, setelah masalah infrastruktur selesai, adalah permasalahan sumber daya manusia. Halim memberi contoh, di desa ada gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun tidak ada guru yang mengajar.
Begitu juga dengan kepala desa, tidak banyak kepala desa yang mengenyam pendidikan tinggi. Untuk itu perlu upaya peningkatan kapasitas bagi para kepala desa.
Salah satu poin dalam kebijakan Kampus Merdeka adalah magang sukarela mahasiswa hingga tiga semester. Hal itu, lanjut Halim, dapat digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia di desa.
"Ada setidaknya tiga juta mahasiswa semester enam ke atas dan itu jika setidaknya 500.000 mahasiswa yang turun ke desa, maka dalam waktu tiga tahun permasalahan di desa bisa selesai," terang Halim.
Kemendes PDTT juga menggagas adanya Proyek Desa, yang terdiri dari tiga bagian yakni konsep operasional bagaimana membangun SDM unggul di pedesaan, mentransformasikan ekonomi pedesaan, dan penerapan kebijakan Kampus Merdeka.
"Melalui forum ini, akan dirumuskan bagaimana magang di desa satu semester, dua semester hingga semester."
Dia juga berharap begitu rumusannya selesai, bisa diterapkan pada semester berikutnya.
Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020