Menteri Agama Fachrul Razi mengingatkan bangsa Indonesia yang heterogen bahwa sikap toleransi dan hidup rukun dalam keberagaman menjadi salah satu indikator untuk memajukan bangsa dan secara tidak langsung dapat menarik perhatian investor."Saya mengimbau bangsa Indonesia untuk terus membangun sikap toleransi dan hidup rukun dalam keberagaman," kata Fachrul Razi dalam pidatonya pada peringatan "100 tahun bangunan Gereja Zebaoth Bogor", di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis petang.
"Saya mengimbau bangsa Indonesia untuk terus membangun sikap toleransi dan hidup rukun dalam keberagaman," kata Fachrul Razi dalam pidatonya pada peringatan "100 tahun bangunan Gereja Zebaoth Bogor", di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis petang.
Menurut Fachrul Razi, sikap toleransi dan kebersamaan dalam keberagaman menjadi salah satu indikator untuk kemajuan Indonesia, sehingga bangsa Indonesia harus terus membangun sikap toleransi.
Menag menyampaikan, dalam ajaran agama Islam, manusia diciptakan berbeda-beda untuk dapat saling mengenal dan bersilaturahmi. Untuk dapat saling bekerja sama dan hidup rukun. "Jadi, kalau ada yang menjadikan perbedaan itu sebagai permusuhan, sesungguhnya dia mengabaikan ajaran agama," katanya pula.
Fachrul Razi juga menyebut Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Zebaoth Bogor yang saat ini telah berusia 100 tahun menunjukkan sebagai gereja yang sudah dewasa dan matang.
"Gereja yang sudah berusia 100 tahun dan terus beraktivitas dengan baik, menunjukkan bahwa gereja tersebut dapat menyampaikan ajaran agama dengan baik dan dapat membangun kebersamaan dalam keberagaman dengan baik," katanya.
Baca juga: Gereja Katedral Kota Bogor tampilkan tema Natal "sahabat bersama"
Fachrul Razi menuturkan bahwa panitia peringatan 100 tahun bangunan Gereja Zebaoth Bogor mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir sekaligus menandatangani dokumen prasasti.
Namun, karena kegiatan Presiden yang sangat padat, Presiden Jokowi kemudian menugaskan Menteri Agama Fachrul Razi untuk hadir ke Gereja Zebaoth di Kota Bogor.
"Tadi sudah saya tanda tangani prasastinya. Setelah saya pulang ke Jakarta, akan saya sampaikan ke Presiden bahwa saya sudah menjalankan tugas hadir di Gereja Zebaoth dan menandatangani prasasti," katanya lagi.
Namun, Fachrul Razi berupaya untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi, kalau sempat untuk bisa menandatangani prasasti yang asli. "Saya lihat belum ada pimpinan yang lain datang dan menandatangani prasasti. Apalagi, saat ini peringatan 100 tahun, sehingga akan menjadi momentum yang tepat," katanya pula.
Facrul Razi menyatakan akan berupaya menyampaikan kepada Presiden, tapi tidak bisa berjanji bahwa Presiden pasti akan menandatangani. "Saya cuma berupaya," kata dia lagi.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020