Bupati Kayong Utara Citra Duani mengatakan bahwa Rusus yang akan ditempati oleh para nelayan di tersebut telah selesai dikerjakan tepat waktu dan sudah sesuai dengan harapan.
"Saya selaku pemerintah daerah bersyukur bahwa rumah yang akan ditempati oleh nelayan di sini telah selesai dikerjakan oleh kontraktornya tepat waktu dan telah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Sehingga pada hari ini nelayan tersebut sudah bisa menempatinya," ujarnya saat dihubungi di Sukadana, Jumat.
Citra juga menjelaskan Rusus tersebut statusnya adalah pinjam pakai dan bukan hak milik. Sehingga apabila ada penghuninya yang ingin membangun atau merehab rumah tersebut agar tidak permanen dan penempatan Rusus tersebut akan dievaluasi setiap dua tahun sekali.
Kemudian Citra berpesan kepada para nelayan agar menjadi nelayan yang profesional dan mandiri dan tidak ketergantungan dengan tengkulak.
"Saya berpesan kepada para nelayan yang ada di KKU agar menjadi nelayan yang profesional dan mandiri. Jangan tergantung dengan para tengkulak karena tengkulak selalu menekan harga. Sehingga tidak akan bisa menjadikan para nelayan kita sejahtera," pesannya.
Selanjutnya, ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah bersama Forkopimda akan membantu sejahterakan para nelayan yang ada di KKU
"Kami selaku pemerintah daerah berserta TNI Polri akan membantu untuk sejahterakan para nelayan yang ada di Kayong Utara dengan program-program pembangunan melalui dinas terkait . Apabila ada hal-hal yang menghambat para nelayan agar bisa dikoordinasikan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dan dengan aparat terkait. Sehingga kita akan bisa membantu dan memberikan solusinya," ujar Citra.
Kegiatan peresmian Rusus dihadiri oleh Kasatker SNVT Provinsi Kalimantan Barat, Kapolres Kayong Utara, Pabung Kodim Ketapang, Sekda Kayong Utara, para Kepala OPD, Kepala Desa Alur Bandung serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Alur Bandung.
Pada kesempatan iitu, Bupati Citra yang didampingi oleh Forkopimda Kayong Utara juga melakukan menempel stiker di Rusus yang akan ditempati oleh para nelayan yang ada di Desa Alur Bandung tersebut.
Pewarta: Dedi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020