Tanaman akar wangi dipilih untuk ditanam karena mampu melindungi tanah dari erosi dan toleran terhadap kekeringan.
Tumbuhan monokotil ini pun memiliki akar yang dalamnya bisa mencapai lima meter sehingga tahan cuaca ekstrem, api, dan arus kuat, serta cocok ditanam untuk keseimbangan alam pada lahan miring.
Pemerintah Provinsi Jabar melakukan penanaman akar wangi di Dayeuhkolot sebagai bagian dari gerakan menanam pohon untuk mengembalikan kondisi-kondisi lahan kritis kawasan Sungai Citarum.
“Mungkin ambisius, tapi Insyaallah dengan gerakan menanam pohon bersama maka lingkungan Jawa Barat bisa kembali asri dan hijau seperti yang kita harapkan,” kata Kang Emil.
“Mudah-mudahan komitmen kami, Forkopimda Jawa Barat, terhadap isu rehabilitasi lingkungan ini menghasilkan kualitas lingkungan yang lebih baik, mengurangi banjir, dan mengurangi kerusakan lingkungan,” tambahnya.
Kang Emil mengatakan, dalam waktu bersamaan TNI juga sedang menargetkan rehabilitasi dan normalisasi 100 situ di Jabar untuk mengembalikan volume air yang seharusnya, sehingga air bisa diparkir untuk mengurangi potensi banjir ke arah Jakarta, Bekasi dan lainnya.
Baca juga: Jepang diminta membantu menata DAS Citarum
Kang Emil pun mengimbau para pimpinan daerah mulai dari wali kota, bupati, camat, lurah, hingga ketua RT/RW untuk berkomitmen menjaga lingkungan.
Dia menambahkan, mulai tahun ini Pemerintah Provinsi Jabar sendiri mencanangkan gerakan menanam 50 juta pohon untuk mengatasi lahan kritis.
Baca juga: Kepala BNPB: Sungai Citarum pernah dibagi menjadi 22 sektor
Tak lupa, sosok yang dinobatkan sebagai Gubernur Desa oleh APDESI Jabar pada 2019 ini mengapresiasi para komandan sektor dalam Satuan Tugas Citarum Harum yang mampu menunjukkan kemajuan dalam menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan di Sungai Citarum melalui program Citarum Harum.
Baca juga: Jawa Barat siapkan strategi normalisasi Sungai Citarum
Sebelum menanam akar wangi, Kang Emil bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi, serta unsur Forkopimda Jabar lainnya lebih dulu mengikuti sepeda santai dari Gedung Sate hingga tiba di Jembatan Citarum alias Jembatan Biru.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020