Anggota Dewan Pengawas Perum Bulog Spudnik Sujono Kamino dalam keterangannya mengatakan BUMN pangan tersebut siap untuk bersinergi dalam membangun korporasi petani berbasis koperasi tersebut.
"Kami ingin sinergikan antara apa yang akan dikembangkan Bulog dengan pengembangan UMKM," kata Spudnik melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Bulog jual 250 ton beras premium lewat e-commerce
Sebagai proyek percontohan, yang Kementerian Koperasi UKM dan Kementerian Pertanian ini akan memulai proyek perberasan di Koperasi Citra Kinaraya, Mlatiharjo, Demak, Jawa Tengah.
Program ini memungkinan bagi petani untuk mengelola produknya dari hulu ke hilir sehingga dapat terbentuk korporasi dalam bidang pertanian oleh petani dengan berbasis koperasi.
"Selanjutnya Bulog siap untuk masuk dan terlibat dalam sistem yang akan dirintis menuju korporasi petani berbasis koperasi tersebut," kata Spudnik.
Baca juga: Bulog gelontorkan 120 ton cadangan beras untuk bencana alam
Perum Bulog memiliki kekuatan jaringan 26 Kantor Wilayah, 1.647 gudang, serta 172 unit pengelolaan beras yang tersebar di seluruh wilayah kerja. Selain itu, jaringan Rumah Pangan Kita binaan Perum BULOG sebanyak 106.428 dan 47 unit pusat distribusi berkapasitas 109.600 ton sebagai corong distribusi ke "end costumer".
Perum Bulog siap untuk menjadi "offtaker" dalam mendukung program pemerintah membangun korporasi petani berbasis koperasi.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020