• Beranda
  • Berita
  • Usai rayakan Imlek, pekerja MRL China dilarang kembali ke Malaysia

Usai rayakan Imlek, pekerja MRL China dilarang kembali ke Malaysia

31 Januari 2020 19:40 WIB
Usai rayakan Imlek, pekerja MRL China dilarang kembali ke Malaysia
Corona Virus (ANTARA/Shutterstock)

"Ketidakhadiran mereka tidak akan mempengaruhi pekerjaan proyek kereta api di sini,

Lebih dari selusin pekerja China di proyek kereta api "Belt and Road" di Malaysia yang pulang ke Wuhan untuk merayakan tahun baru Imlek diminta agar tidak kembali lagi sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Kepala Eksekutif Malaysia Rail Link (MRL) Darwis Abdul Razak pada Jumat mengatakan, perusahaan telah membuat rencana tanggap darurat sebelum perayaan Imlek dan keputusan untuk 13 warga negara China itu sejalan dengan larangan perjalanan sementara pemerintah terhadap warga dari Wuhan dan Hubei.

"Ketidakhadiran mereka tidak akan mempengaruhi pekerjaan proyek  kereta api di sini," katanya.

Setidaknya delapan warga negara China yang berkunjung ke Malaysia terinfeksi virus corona yang hingga saat ini telah menewaskan 213 orang di China.

Pada Kamis, Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pekerja East Coast Rail Link (ECRL) senilai 11 miliar dolar AS asal China "diberikan cuti sampai wabah di China telah dikendalikan".

Kementerian menyarankan kontraktor China Communications Construction  (CCC) Co Ltd untuk tetap mempertahankan pekerjaan bagi staf yang terkena dampak dan terus membayarkan gaji mereka.

CCC-ECRL, unit lokal kontraktor, mengatakan rencana darurat manajemen itu termasuk staf yang telah melakukan perjalanan ke China dan telah kembali.

"Pengaturan kerja yang diperlukan, semisal bekerja dari jarak jauh jika memungkinkan, telah dibuat untuk meminimalkan dampak terhadap kemajuan proyek," kata seorang juru bicara menjawab Reuters.

Tidak jelas berapa banyak warga negara China yang bekerja di proyek ini dan berapa banyak pula dari mereka yang pulang ke Tanah Air-nya untuk perayaan Imlek akhir pekan lalu. Diperkirakan 70 persen pekerja proyek berasal dari lokal Malaysia.

Pada saat proyek itu ditangguhkan selama setahun pada Juli 2018, total karyawannya tercatat sebanyak 2.250 orang.

Jalur kereta api sepanjang 640 km itu akan menghubungkan Port Klang di Selat Malaka dengan Kota Bharu di semenanjung timur laut Malaysia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Malaysia bakal pulangkan warganya dari Wuhan
Baca juga: Positif corona di Malaysia menjadi tujuh orang

Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020