“32 finalis dengan skor tertinggi datang dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki latar belakang berbeda,” ujar CEO MPL Indonesia Joe Wadakethalakal dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat.
“Ini menunjukkan bahwa tujuan MPL mendemokratisasikan esports agar siapa pun, bukan hanya pemain gim profesional dapat berpartisipasi dalam turnamen esports bisa terwujud,” katanya.
Baca juga: 29 atlet regional barat ke Final Nasional Piala Presiden Esports 2020
Sebelum dinyatakan lolos, 32 finalis itu harus melalui seleksi lewat aplikasi MPL pada Desember 2019. Kemudian mereka juga telah melewati babak final regional di Surabaya (Regional Timur) pada 11 Januari dan Bandung (Regional Barat) pada 18 Januari.
Pertandingan final regional tersebut mengusung format 1 lawan 1 dengan sistem gugur dan tiga terbaik.
Sementara pada babak grand final, sistem pertandingan akan menggunakan format 1 lawan 1 dengan sistem gugur dan lima terbaik.
Baca juga: 50.000 peserta ikuti MPL Piala Presiden Esports 2020
Ani Wulandari yang menjadi satu-satunya finalis perempuan dari Magelang, Jawa Tengah mengaku gembira karena dapat berpartisipasi di turnamen gim berskala nasional seperti Piala Presiden Esports 2020.
“Tidak ada persiapan khusus untuk grand final. Hanya berlatih main Fruit Dart dan ikut turnamen setiap hari. Semoga saya bisa menang di grand final dan menjadi juara pertama,”
“Untuk MPL sendiri, saya harap ke depan turnamen offline seperti ini dapat lebih sering diadakan. Dengan demikian, pemain pro seperti kami dapat bertemu secara reguler,” ujar Ani.
Seluruh finalis turnamen MPL akan berkompetisi untuk memperebutkan total hadiah senilai Rp250 juta.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020