• Beranda
  • Berita
  • Ini alasan pemerintah pilih Natuna untuk observasi WNI dari Wuhan

Ini alasan pemerintah pilih Natuna untuk observasi WNI dari Wuhan

1 Februari 2020 15:06 WIB
Ini alasan pemerintah pilih Natuna untuk observasi WNI dari Wuhan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Sabtu (1/2/2020). ANTARA/HO-Puspen TNI/aa.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan sebanyak 245 warga negara Indonesia yang akan dievakuasi dari Wuhan, China, akan diobservasi sesuai protokol kesehatan di rumah sakit pangkalan militer Natuna, Kepulauan Riau.

Saat melepas Tim Evakuasi WNI dari Provinsi Hubei, China yang digelar di Terminal I Bandara Soekarno Hatta, Banten, Sabtu, Panglima Hadi mengatakan Natuna dipilih karena memiliki rumah sakit (RS) sebagai tempat observasi, yang letaknya jauh dari pemukiman penduduk. Lokasi RS pangkalan militer tersebut adalah 5-6 kilometer dari pemukiman warga.

"TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujarnya.

Pangkalan militer di Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola dokter dari tiga matra angkatan, yaitu TNI AL, TNI AD dan TNI AU.

Jarak landasan (runway) pangkalan militer ke RS tempat isolasi juga sangat dekat. RS tersebut mampu menampung hingga 300 pasien. Sedangkan jarak dermaga ke lokasi RS tersebut juga relatif jauh sekitar 5-6 kilometer.

Di lokasi yang terisolasi tersebut, kesehatan WNI dari Wuhan akan terus diobservasi oleh Kementerian Kesehatan dan instansi terkait.

"Di lokasi itu akan diobservasi. Lokasi itu memenuhi syarat protokol kesehatan sebagai tempat transit sementara sampai WNI dengan dinyatakan bebas, bisa bertemu dengan keluarga," ujarnya.

Hadi menjelaskan proses pemindahan dari Wuhan menuju Natuna, Indonesia terus dipantau melalui frekuensi militer yang diberikan operator kepada pilot sehingga dapat memonitor sejak keberangkatan hingga sampai pendaratan tiba di Indonesia.

Baca juga: Presiden: Evakuasi WNI dari Hubei China tunggu antrean

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan bahwa WNI yang akan dibawa dari Wuhan adalah yang sehat atau tidak terpapar virus corona.

“Di Wuhan sudah dilakukan monitoring bahwa yang dijemput adalah yang sehat. Dalam menjalankan tugas saat transit observasi, tim evakuasi juga harus sehat dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar Terawan.

Upacara pelepasan tim evakuasi dilakukan Menteri Luar Negeri Retno L. P Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Evakuasi akan menggunakan pesawat komersial Batik Air A-330.

Tim evakuasi berjumlah 42 orang yang terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI dan kru pesawat Batik Air.

Jumlah WNI yang akan dievakuasi dari Wuhan adalah 245 orang ditambah lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia. Sehingga total terdapat 250 WNI yang akan dievakuasi dengan pesawat Batik Air.

Baca juga: Pemerintah hargai kerja sama seluruh pihak dalam upaya evakuasi WNI

Baca juga: Round-up - wabah virus corona, ini langkah pemerintah Indonesia

Baca juga: Pesawat tim penjemput WNI bawa bantuan untuk pemerintah China

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020