Menurut Abimana, upaya membangkitkan kembali kembali komik Indonesia tengah mendapat angin segar setelah adanya respon positif dari penulisan komik Gundala.
"Gue tahu komikus dulu sering tidak bisa bikin komik lagi di Indonesia karena komik Indonesia kurang baik," ujar Abimana saat berbincang di Jakarta, Sabtu.
"Tapi sekarang sudah jauh lebih baik kondisinya, sudah penjualan (Gundala) nomor dua terbaik sekarang di toko buku. Peningkatannya signifikan, semoga ke depannya lebih baik lagi," kata dia.
Komik "Gundala - Takdir" yang sebelumnya telah dirilis menjadi best seller di toko buku dan sudah mencapai cetakan keempat di dalam negeri.
Bahkan komik Gundala versi bahasa Inggris juga telah diedarkan ke pasar Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Komik Gundala ditulis oleh Oyasujiwo berdasarkan naskah film karya Joko Anwar, dan digambar oleh Ardian Syaf (pensil), Ecky (tinta), dan Cahyono (warna).
"Komiknya sudah kita baca, komikusnya sendiri kayak Ardian dan lainnya itu biasa nulis komik di luar negeri jadi kami tarik untuk bikin komik di Indonesia dan di jual ke luar negeri," terang Abimana.
Baca juga: KomikGundala dibuat dalam versi bahasa Inggris
Baca juga: "Gundala" bakal tayang di Kuala Lumpur
Baca juga: "Gundala" disambut hangat dalam Toronto International Film Festival
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020