"Pemilihan Musi Rawas sebagai lokasi broodstock center, selain karena kabupaten ini merupakan salah satu sentral budidaya ikan air tawar, juga karena komitmen pemda yang tinggi dalam upaya memajukan perikanan budidaya," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Slamet, lahan yang digunakan untuk pembangunan pusat induk ikan unggul nasional itu adalah seluas 41 hektare yang merupakan hibah dari Pemda Kabupaten Musi Rawas.
Slamet menjelaskan keberadaan broodstock center ini nantinya akan berdiri sendiri menjadi Balai dan jadi penyangga stock suplai induk ikan unggul dan benih bermutu guna memenuhi kebutuhan nasional, khususnya untuk wilayah Sumatera.
Dirjen Perikanan Budidaya KKP menargetkan nantinya broodstock center ini akan mampu memproduksi induk unggul minimal 400.000 ekor per tahun dan minimal 20 juta ekor benih bermutu per tahun dengan komoditas utama yakni ikan nila, patin, jenis ikan endemik dan lokal dan ikan hias spesifik lokal.
"Keberadaan broodstock center ini sangat penting dan strategis sebagai bagian dalam mengembangkan logistik induk dan benih nasional. Kami akan fokus untuk kembangkan komiditas unggulan ikan air tawar dan di dorong untuk mensuplai kebutuhan nasional khususnya di wilayah Sumatera," jelasnya.
Ia meyakini ke depannya nanti ada efek berganda yakni tumbuh dan berkembangnya berbagai unit pembenihan rakyat sekaligus memicu perkembangan aktivitas budidaya di berbagai daerah.
Selain itu, ujar dia, nantinya Pusat Induk Ikan Unggul Nasional itu akan menjadi pula pusat teknologi perbenihan dan budidaya, serta sarana untuk magang dan pelatihan.
"Broodstock center ini nantinya akan menerapkan teknologi modern yakni dengan sistem RAS (Recirculating Aquaculture System). Sistem ini akan mampu menggenjot produktivitas benih hingga 100 kali lipat. Oleh karenanya, kami sangat berharap ada dukungan dari penganggaran dari Komisi IV DPR, sehingga pembangunannya bisa segera diselesaikan dalam waktu tidak terlalu lama," ucapnya.
Ia memperkirakan bahwa anggaran guna membangun Pusat Induk Ikan Unggul Nasional itu akan menelan biaya sekitar Rp200 miliar.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mengatakan akan sangat mendukung apapun upaya yang tujuannya membangun ekonomi masyarakat.
Menurut dia langkah KKP untuk membangun pusat induk dan benih ikan nasional sangat positif.
Daniel Johan menginginkan rencana tersebut juga didukung oleh target yang jelas yakni bagaimana mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, devisa, PAD bagi daerah, dan upaya penurunan stunting.
"Anggaran pembangunan broodstock center ini sekitar Rp200 miliar. Tadi kita bisa dengar komitmen dari perwakilan lima fraksi yang hadir. Saya rasa dengan komitmen seluruh fraksi hal ini bisa diusahakan. Jika tidak, maka kebangetan. Yang dibutuhkan saat ini komitmen semua terutama KKP. Pastikan dulu infrastruktur dasarnya seperti sumber air dan akses, jadi begitu dibangun bisa langsung operasional," jelasnya.
Sebagai informasi, produksi benih di Kabupaten Musi Rawas tahun 2019 mencapai 1.420.800.000 ekor dengan luas kolam/unit perbenihan seluas 94,36 hektare. Produksi benih ini dihasilkan oleh UPTD Dinas Perikanan Kabupaten Musi Rawas dan unit unit pembenihan rakyat.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020