"Cabut dulu kebijakan bebas visa (bagi warga negara China). Itu agar semua orang dari China yang berkunjung ke Indonesia punya visa sehingga teridentifikasi ketika berada di dalam negeri," kata Abdul Kharis di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Menkes sebut 238 WNI di Wuhan berhasil dievakuasi
Baca juga: Selandia Baru larang masuk orang asing dari wilayah China
Baca juga: Komisi I DPR minta pemerintah moratorium bebas visa untuk turis RRT
Dia mengatakan sebelumnya pemerintah gampang mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi warga China yang berkunjung ke Indonesia sehingga saat ini sudah tepat untuk mencabut kebijakan tersebut.
Langkah itu menurut politisi PKS itu sebagai bentuk pengamanan agar tidak ada orang yang masuk ke Indonesia yang dimungkinkan membawa virus Corona.
"Pemberlakuan visa itu bukan berarti menutup akses warga China masuk ke Indonesia, boleh ke Indonesia namun teridentifikasi dengan baik," ujarnya.
Menurut dia, ketika kebijakan visa tersebut diberlakukan maka warga China yang masuk ke Indonesia teridentifikasi dengan baik, misalnya yang bersangkutan pergi kemana saja selama di Indonesia.
Dia mengatakan seseorang terinfeksi virus Corona tidak bisa langsung ketahuan sehingga dengan pemberlakuan visa kunjungan proses identifikasi tempat yang dikunjungi dapat terdeteksi.
"Tidak semua orang yang badannya panas dan tidak semua yang tidak panas, bukan berarti tidak terkena virus Corona. Untuk menghindari itu kalau tiba-tiba kena (ketika berada di Indonesia) maka bisa terdeteksi kota-kota mana saja yang disinggahi," katanya.
Abdul Kharis menegaskan kebijakan pemberlakuan visa bagi warga China tersebut sebagai bentuk upaya melindungi kepentingan dalam negeri.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020