"Sudah lumayan surut, masih terdapat genangan 1,5 hingga 2 meter. Ya kami tetap meneruskan penyedotan air hingga selesai," kata Riski saat dikonfirmasi, Senin.
Penyedotan air itu melibatkan 10 pompa dari PPK Kemayoran, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemprov DKI Jakarta yang dikerjakan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta.
Langkah selain penyedotan air, PPK Kemayoran dan Kementerian PUPR sedang berkoordinasi membahas saran Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah untuk evaluasi sistem drainase polder di Underpass Gandhi itu.
"Ini kan masih dalam taraf perencanaan dengan PUPR untuk sistem drainase kawasan. DKI terlibat juga nanti," kata Riski.
Baca juga: Butuh dua hari untuk keringkan banjir Underpass Kemayoran
Baca juga: Sekda sarankan PPK evaluasi sistem drainase di Underpass Kemayoran Meski demikian, Riski belum menargetkan pembahasan mengenai sistem drainase kawasan Underpass Kemayoran akan rampung.
Banjir yang merendam kawasan Underpass Kemayoran kembali terjadi sejak Minggu (2/2) pagi. Kejadian serupa pernah terjadi pada pekan sebelumnya yaitu Jumat (24/1) dan proses pengeringan terowongan (underpass) berlangsung selama dua hari dengan total ketinggian mencapai 2,5 meter.
Hingga saat ini belum ada kendaraan yang dapat melintasi Underpass Gandhi Kemayoran akibat air setinggi 1,5- 2 meter itu.
Baca juga: Penanganan banjir Underpass Kemayoran tanggung jawab PPK Kemayoran
Baca juga: Banjir Underpass Kemayoran jadi tontonan warga
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020