Direktur RSUD Bahteramas Kendari Sjarif Subijakto pada Senin menyatakan bahwa kondisi pasien laki-laki yang merupakan warga Kendari tersebut memenuhi dua kriteria pasien yang patut dicurigai terinfeksi virus corona baru.
"Pasien itu menderita panas, pilek, sesak nafas, itu kriteria pertama. Kriteria kedua, pasien dari Korea Selatan, jadi bisa disebut suspect atau dicurigai, tapi belum tentu corona," kata Sjarif.
Ia menjelaskan, pasien tersebut punya riwayat perjalanan ke Korea Selatan, satu dari 23 negara di luar China yang melaporkan kasus infeksi virus corona baru menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Menurut dia, pasien itu mengunjungi Korea Selatan selama empat hari bersama delapan orang dan tiba kembali di Kendari pada Rabu (29/1).
Selama Kamis (30/1) sampai Jumat (31/1), pasien masih bekerja di kantor. Namun pada Sabtu (1/2), pasien mengeluh demam dan kemudian dibawa ke puskesmas.
"Minggu (2/2) pasien makin lemas, demam, batuk, dan sesak nafas juga, sehingga dibawa ke IGD (RSUD Bahteramas), lalu diperiksa pasien demam 39,7 derajat Celsius," Sjarif menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa saat ini pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona tersebut menjalani perawatan di ruang isolasi khusus RSUD Bahteramas.
"Saat pasien itu masih diisolasi. Tugas kita kan sekarang mengisolasikan dulu, akan diperiksa secara lengkap, terbukti atau tidak (terinfeksi corona)," katanya.
"Masyarakat jangan cemas, pasien sudah diisolasi dan dievaluasi. Hasil laboratorium saat ini masih normal. Semoga flu biasa saja," ia menambahkan.
Baca juga:
Pasien TKW Hong Kong dinyatakan negatif virus corona
Korban jiwa akibat infeksi virus corona di China tembus angka 361
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020