"Kalau buat negara kita siap, karena kita hidupnya di bola. Kalau disuruh untuk apa kita siap," ujar Rully Nere di sela deklarasi pembentukan Komunitas Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Indonesia di Jakarta, Senin.
Rully Nere sejatinya telah menangani timnas Indonesia putri sejak 2015. Setelah SEA Games Filipina belum ada lagi pembicaraan mengenai bagaimana nasibnya ke depan.
Kiprahnya tak mudah untuk membangun sebuah kekuatan sepak bola putri. Apalagi kompetisi bagi sepak bola perempuan di Indonesia baru hadir pada tahun 2019, dengan Persib Bandung keluar sebagai juara.
Jika membanding-bandingkan prestasi timnas Indonesia putri, maka bukanlah sesuatu yang patut diperdebatkan mengingat membangun sebuah tim tidak bisa dikerjakan dalam beberapa tahun saja.
"Waktu mencari pemain itu lewat Pertiwi Cup, tapi tidak semua daerah ikut. Yang jadi masalahnya kita telepon ke teman atau Asprov ada ga pemain yang bagus. Ada yang bilang bagus, begitu kirim bagus menurut dia, tapi menurut kita tidak," kata dia.
Capaian terbaik timnas Indonesia putri hampir bisa lolos di putaran kedua praolimpiade. Namun pada SEA Games melorot setelah kalah dalam dua laga melawan Thailand dan Vietnam.
PSSI sendiri akan merumuskan susunan kepelatihan timnas Indonesia putri, apakah akan tetap mempertahankan susunan kepelatihan lama atau membentuk yang baru.
Langkah ini dilakukan untuk persiapan di Piala AFF Women 2020 dan beberapa laga FIFA Match Day serta Piala AFF Girls U-19 dan U-16
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020