• Beranda
  • Berita
  • Jepang bakal karantina kapal pesiar yang ditumpangi pasien corona

Jepang bakal karantina kapal pesiar yang ditumpangi pasien corona

3 Februari 2020 22:13 WIB
Jepang bakal karantina kapal pesiar yang ditumpangi pasien corona
Pria berusia 67 tahun dan istrinya, yang sebelumnya dinyatakan terinfeksi 2019-nCoV (virus corona) meninggalkan rumah sakit di Wuhan, China, Jumat (1/2/2020). Seorang dokter turut merayakan kesembuhan kedua pasiennya itu. (ANTARA/HO-ChinaDaily/mii)
Pemerintah Jepang mengatakan bakal mengarantina sebuah kapal pesiar yang direncanakan berlabuh di Yokohama pada Senin setelah seorang pria Hong Kong, yang bulan lalu menumpang kapal itu, belakangan dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Pria 80 tahun itu terbang ke Jepang dan menumpang kapal bernama Diamond Princess, yang dijalankan Carnival Japan Inc, di Yokohama pada 20 Januari dan meninggalkan kapal pada 25 Januari, media penyiaran publik NHK mengatakan.

Dia batuk sehari sebelum naik ke kapal tapi tak mengalami demam hingga 30 Januari, yaitu satu hari sebelum dia dipastikan mengidap virus itu di Hong Kong, NHK melaporkan.

Belum ada kejelasan apakah ada orang di antara para penumpang saat ini, yang jumlahnya belum diketahui, berada di atas kapal pada waktu yang sama dengan pria yang terinfeksi itu. Namun, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan dalam konferensi pers pada Senin bahwa otoritas Jepang akan mengarantina kapal itu berdasar undang-undang.

Carnival Japan belum dapat dimintai komentar. 

Jepang memiliki 20 kasus orang yang dipastikan tertular virus. Tiga di antara mereka adalah para warga yang dievakuasi dari Wuhan, kota China tengah tempat  virus itu diyakini berasal atau menular dari sana.
 
Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: China kecam pembatasan perjalanan terkait virus corona

Baca juga: Pemerintah buat pembatas tiga lapis dalam observasi WNI di Natuna

Baca juga: PMI siap kirim 70 ribu masker ke Natuna dan Hong Kong


 

Ini alasan Jokowi jadikan Natuna tempat observasi WNI dari Wuhan

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020