• Beranda
  • Berita
  • Eijkman imbau masyarakat Natuna tidak khawatir tertular virus corona

Eijkman imbau masyarakat Natuna tidak khawatir tertular virus corona

3 Februari 2020 22:34 WIB
Eijkman imbau masyarakat Natuna tidak khawatir tertular virus corona
Ratusan warga meninggalkan Natuna setelah evakuasi WNI dari Wuhan, China ke daerah tersebut. (Cherman/ANTARA)

Di lain sisi jika masyarakat tidak melakukan kontak dengan pasien terduga virus corona atau yang positif terinfeksi virus corona di negara mana pun, maka warga tidak akan terinfeksi virus itu.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Subandriyo mengimbau masyarakat di Natuna, Kepulauan Riau, tidak perlu khawatir akan tertular dari virus corona terkait proses karantina terhadap 238 warga negara Indonesia  yang dipulangkan dari China.

"Mereka yang dipulangkan dari Wuhan itu sudah di screening sebelumnya bahwa mereka sudah tidak ada gejala jadi saat ini semuanya dalam keadaan sehat tidak ada penyakit, karena yang ada penyakit tidak diizinkan untuk dievakuasi," kata Amin kepada ANTARA, Jakarta, Senin.

Amin menuturkan proses karantina telah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia. Lagipula pemerintah menempatkan WNI yang kembali dari China tersebut di tempat yang tidak terlalu dekat dengan masyarakat umum.
Baca juga: Warga Natuna padati kantor DPRD terkait pemulangan WNI dari China
Baca juga: Ketua DPRD Kepri maklumi warga Natuna tolak WNI dari Wuhan


Di lain sisi jika masyarakat tidak melakukan kontak dengan pasien terduga virus corona atau yang positif terinfeksi virus corona di negara mana pun, maka warga tidak akan terinfeksi virus itu.

"Lokasi yang dipilih saat ini, hanggar itu jaraknya menurut informasi cukup jauh dari jangkauan masyarakat jadi tidak ada masyarakat umum yang ikut masuk di situ sehingga kemungkinan masyarakat di sekelilingnya untuk tertular itu sangat kecil," ujarnya.

Menurut Amin, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa penempatan WNI dari China di hanggar Pangkalan TNI di Natuna adalah memenuhi persyaratan yang disarankan oleh WHO bahwa mereka yang baru datang dari negara yang tertular itu perlu dipantau dan diobservasi selama masa inkubasi, yakni 14 hari.

Sebelumnya, sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China, ditempatkan di suatu hanggar Pangkalan TNI di Natuna. Mereka menempati 10 tenda yang telah disiapkan, tujuh kamar secara terpisah, laki-laki dan perempuan dipisahkan.
Baca juga: Gubernur: Warga Natuna tak perlu cemas soal isolasi WNI dari Wuhan
Baca juga: Polda Kepulauan Riau terus dialog dengan warga Natuna


Walau statusnya adalah karantina --yang disebutkan pemerintah sebagai observasi kesehatan-- mereka dapat menghirup udara bebas di luar tenda, dan melaksanakan aktivitas luar ruang terbatas secara jarak secara berkelompok.

Selain itu, sebanyak 27 anggota tim penjemput lain di luar tenaga kesehatan yaitu lima anggota tim aju dari Kementerian Luar Negeri dan 15 awak Batik Air ditempatkan terpisah, tidak di dalam satu kompleks hanggar, namun tetap di dalam ring satu wilayah karantina yang aksesnya dibatasi dari lingkungan luar.

Corona jenis baru merebak pertama kali di Wuhan, China, yang dikenal dengan sebutan 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV yang menjadi jenis virus corona ketujuh yang diidentifikasi menginfeksi manusia.
Baca juga: Dinkes sebut 10 warga Sulsel masih dikaratina di Natuna
Baca juga: Enam warga Riau jalani 14 hari karantina di Natuna

DPR minta Menkes buktikan pada warga Natuna bahwa 285 WNI sehat

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020