• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah jamin evakuasi WNI dari Wuhan tak bahayakan warga Natuna

Pemerintah jamin evakuasi WNI dari Wuhan tak bahayakan warga Natuna

4 Februari 2020 10:48 WIB
Pemerintah jamin evakuasi WNI dari Wuhan tak bahayakan warga Natuna
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2/2020). ANTARA/Syaiful Hakim/am.
Pemerintah menjamin evakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, China ke Natuna karena wabah virus Corona tidak akan membahayakan warga Natuna, Kepulauan Riau.

"Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan warga negara di Indonesia di sana, itu dilakukan dengan akurat dan tidak membahayakan masyarakat Natuna," kata Menko Polhukam, Mahfud MD usai menerima Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Hadir dalam rapat itu, yakni Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti dan Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Bahkan, lanjut Mahfud, Menkes Terawan siap menjamin badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain.

"Misalnya dalam menghadapi risiko-risiko itu jadi lebih tinggi daripada sekedar menjamin," katanya.

Kemudian pemerintah akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung dan komunikasi akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna.

"Pendidikan sekolah-sekolah supaya diselenggarakan seperti biasa tidak ada hari libur karena memang tidak apa-apa. Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat, cuma untuk melaksanakan standar internasional maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, dimana dikarantina dulu diperiksa setiap hari sampai sekian hari dengan catatan Menteri Kesehatan berada di paling depan di bidang ini," papar Mahfud.

Ia pun mengakui adanya keterlambatan informasi kepada warga Natuna terkait pemilihan lokasi WNI dari Wuhan, sehingga muncul penolakan dari warga sekitar.

"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi, karena perkembangan berlangsung begitu cepat sehingga pemerintah begitu mendapat greenlight untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan, RRT itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," kata Mahfud.

Ia menambahkan, Natuna dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat.

Baca juga: Evakuasi WNI dari Wuhan, Mahfud akui keterlambatan informasi ke Natuna

Baca juga: Surat edaran meliburkan sekolah di Natuna dicabut

Baca juga: Dinkes: Tiga warga Barito Timur Kalteng masuk karantina di Natuna

Baca juga: Ratusan warga tinggalkan Natuna sehari setelah evakuasi WNI dari Wuhan

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020