• Beranda
  • Berita
  • Jepang periksa 3.700 penumpang yang dikarantina di atas kapal pesiar

Jepang periksa 3.700 penumpang yang dikarantina di atas kapal pesiar

4 Februari 2020 13:26 WIB
Jepang periksa 3.700 penumpang yang dikarantina di atas kapal pesiar
ILUSTRASI - Kapal pesiar. ANTARA/Ernes Kakisina/am.

China menyumbang 30 persen dari semua turis yang mengunjungi Jepang dan hampir 40 persen dari total jumlah pengunjung asing yang datang tahun lalu

Pejabat Jepang mulai memeriksa lebih dari 3.700 penumpang dan kru di atas kapal pesiar yang dikarantina di pelabuhan Yokohama dekat Tokyo pada Selasa setelah seorang pria Hong Kong yang menumpang kapal itu bulan lalu dinyatakan positif mengidap virus corona.

Pria berusia 80 tahun itu terbang ke Jepang dan menumpang kapal yang bernama Diamond Princess, yang dijalankan Carnival Japan Inc, di Yokohama pada Januari 20 dan turun di Hong Kong pada Januari 25, kata perusahaan itu.

Jepang juga sedang bersiap memperluas jangkauan pemeriksaannya terhadap virus itu, dan menguji ulang setelah tes awal gagal mendeteksi virus pada beberapa orang yang kemudian ditemukan terinfeksi, Menteri Kesehatan Katsunobu Kato mengatakan kepada wartawan.

Partai oposisi dan beberapa pakar mengkritik pemerintah karena terlalu lamban menanggapi risiko yang diperlihatkan oleh penyebaran virus itu di China dan tempat lain.

China menyumbang 30 persen dari semua turis yang mengunjungi Jepang dan hampir 40 persen dari total jumlah pengunjung asing yang datang tahun lalu.

Jepang pada Sabtu mulai melarang masuk orang asing yang telah berada di Wuhan, China tengah tempat bermulanya virus corona berjangkit, dalam 14 hari terakhir juga orang-orang dengan paspor yang dikeluarkan di provinsi Hubei.

Sekretaris Kabinet Jepang Yushihide Suga mengatakan dia percaya pembatasan masuk ke Jepang saat ini sudah tepat, ketika ditanya dalam konferensi pers.

Carnival Japan, satu unit dari perusahaan operator kapal pesiar Inggris-Amerika, membenarkan bahwa perjalanan ulang-alik kapal itu telah tertunda sekitar 24 jam karena pihak berwenang memeriksa ulang kesehatan semua penumpang yang berjumlah 2.666 dan kru sebanyak 1.045 orang.

Begitu kesehatan setiap orang diperiksa, mereka yang mengalami demam atau merasa tak enak badan akan dites, setelah itu otoritas akan memutuskan apakan akan mengizinkan orang-orang meninggalkan kapal, kata Suga.

Ditanya apakah wabah akan memengaruhi kunjungan pemimpin China Xi Jinping yang diperkirakan berlangsung April, Suga mengatakan persiapan kunjungan sedang dilakukan seperti yang direncanakan.

Reuters

Baca juga: Rusia tunda forum investasi karena virus corona

Baca juga: G7 setuju koordinasikan penanganan virus corona

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020