Pemerintah Kabupaten Malang akan melanjutkan pemanfaatan situs ini
Situs Sekaran yang berada kilometer 37 Tol Pandaan-Malang Seksi V, tepatnya di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan dijadikan laboratorium penelitian lapangan bagi para mahasiswa sejarah.
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bahwa saat ini situs tersebut berada di atas lahan milik PT Jasa Marga Tol Pandaan-Malang, namun ke depan, akan dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Malang.
"Pemerintah Kabupaten Malang akan melanjutkan pemanfaatan situs ini. Salah satunya, Situs Sekaran akan dijadikan laboratorium penelitian lapangan," kata Wicaksono, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.
Wicaksono menjelaskan, nantinya, pihak Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Malang akan bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang terkait pemanfaatan Situs Sekaran sebagai laboratorium lapangan tersebut.
Baca juga: Jasa Marga Pandaan-Malang siapkan Rp1,5 miliar untuk Situs Sekaran
Diharapkan, lanjut Wicaksono, rencana tersebut bisa terealisasi pada 2020, mengingat saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Pekan ini, pihaknya bersama pemangku kepentingan lain akan membersihkan area situs tersebut.
"Setelah itu, akan ada pemasangan atap, yang dilakukan oleh PT Jasa Marga Tol Pandaan-Malang," kata Wicaksono.
Selain dijadikan laboratorium penelitian lapangan bagi para mahasiswa, di wilayah sekitar Situs Sekaran, juga akan disiapkan lokasi wisata yang akan dikembangkan oleh Pemerintah Desa Sekarpuro.
Dalam kesempatan itu, Lurah Desa Sekarpuro Sulirmanto mengatakan bahwa, pada lokasi yang tidak jauh dari keberadaan Situs Sekaran tersebut, terdapat sumber air yang nantinya akan dijadikan lokasi tujuan wisata.
"Kami akan menyiapkan wisata, ada Sumber Air Njilu. Itu akan kami manfaatkan untuk kolam renang anak-anak," kata Sulirmanto.
Baca juga: BPCB Trowulan siapkan ekskavasi lanjutan Situs Sekaran
Penemuan Situs Sekaran tersebut terjadi pada Maret 2019, dan sempat menghentikan proses pembangunan Tol Pandaan-Malang Seksi V, yang menghubungkan antara Pakis Kabupaten Malang dengan wilayah Kota Malang.
Pada saat pembangunan tol tersebut, para pekerja menemukan susunan batu bata merah, yang memiliki dimensi berbeda dari batu bata pada umumnya. Batu bata tersebut, memiliki dimensi panjang mulai 22,5-38 centimeter, dan lebar berkisar 19,5-24,5 centimeter.
Batu bata yang ditemukan di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada ruas tol Malang-Pandaan tepatnya pada kilometer 37 tersebut, diduga merupakan bagian dari bangunan yang berasal dari era pra-Majapahit.
Baca juga: Balai Arkeologi Yogyakarta teliti bata Situs Sekaran
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020