Tim Global Humanity Response (GHR)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan ratusan alquran dan puluhan ton paket pangan untuk para anak-anak dan pengungsi Suriah.Sejak pecah perang 2011, keadaan di Suriah amat merugikan warga sipil,
"Mereka adalah pengungsi internal Suriah di Idlib," kata Firdaus Gurtino dari tim Global Humanity Response (GHR)–Aksi Cepat Tanggap dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Firdaus mengatakan, ratusan mushaf alquran dibagikan untuk anak-anak Suriah di salah satu panti asuhan di Reyhanli karena sebagian alquran mereka sudah rusak dan lusuh bahkan untuk membacanya tak jarang mereka memakai alquran bersama-sama untuk dibaca bergantian.
Baca juga: 1.000 dus air minum wakaf dibagikan ACT kepada masjid di Jakarta
Selain itu, usai meningkatnya intensitas serangan udara dan eskalasi konflik di Provinsi Idlib hingga ke pusat kota Idlib, ribuan warga Idlib kembali mengungsi ke wilayah Utara untuk mencari tempat aman dari serangan pesawat tempur.
Sejak Desember 2019, total 358.000 warga Suriah sudah meninggalkan rumah mereka di Idlib. PBB menyebutkan kebanyakan para pengungsi itu adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: ACT beri ratusan paket bantuan untuk korban banjir rob Donggala
Selain menghadapi ancaman keamanan, para pengungsi juga harus menghadapi cuaca musim dingin yang tidak bersahabat. Hingga kini, para pengungsi masih terus membutuhkan bantuan musim dingin berupa paket pangan, tempat tinggal, pakaian hangat, penghangat ruangan dan selimut.
Tim GHR–ACT telah menyiapkan sebanyak 21 ton paket pangan untuk para pengungsi yang berjumlah 525 kepala keluarga atau setara 3.150 jiwa.
Sejak pecah perang 2011, keadaan di Suriah amat merugikan warga sipil, terutama anak-anak. United Nations Office for The Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) menyatakan sebanyak 11,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk lima juta yang membutuhkan bantuan segera untuk menyelamatkan hidup.
Baca juga: ACT salurkan air minum wakaf perdana untuk masjid di Makassar
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020