• Beranda
  • Berita
  • KLHK terapkan pola baru penanganan pascabencana di Bogor

KLHK terapkan pola baru penanganan pascabencana di Bogor

4 Februari 2020 20:51 WIB
KLHK terapkan pola baru penanganan pascabencana di Bogor
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (tengah) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berbincang dengan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi lokasi bencana di Kabupaten Bogor, Senin (3/2/2020). ANTARA/HO-Kementerian LHK/aa.

...penanaman pohon yang sesuai dengan kondisi alam setempat, akan melibatkan juga masyarakat setempat yang sekaligus memberikan edukasi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerapkan pola baru dalam penanganan pascabencana yang telah dilakukan di lokasi terdampak bencana di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Kabupaten Lebak, Banten, yakni penanaman pohon penghijauan yang sesuai kondisi alam setempat serta pemberdayaan masyarakat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya di Bogor, Selasa.

Menurut Siti Nurbaya melalui penanaman pohon yang sesuai dengan kondisi alam setempat, akan melibatkan juga masyarakat setempat yang sekaligus memberikan edukasi.

"Melalui pola baru ini, dilakukan pemulihan secara konprehensif yakni penanggulangan bencana dalam tahap tanggap darurat, pemulihan lahan secara vegetatif pada tahap rehabilitasi, sekaligus pemberdayaan masyarakat," katanya.

Siti Nurbaya menjelaskan, penanganan pascabencara dengan pola baru ini telah dilakukan, sejak ia mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo, pada 6 Januari lalu, setelah terjadi bencana banjir dan longsor terutama di Jabodetabek dan Lebak Banten.

Untuk melihat perkembangan penanganan pascabencana longsor di Kabupaten Bogor, Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak bencana di Kabupaten Bogor, pada Senin (3/2).

Presiden meninjau ke lokasi di Desa Harkat Jaya dan Pasir Madang, di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Pada kesempatan tersebut, hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Menurut Nurbaya, setelah melihat langsung di lokasi pascabencana, diketahui kondisi lahan yang rusak karena longsor.

 "Terliat adanya longsor di lereng terjal dan ada aliran kali yang sudah bergeser," katanya.

Sesuai arahan Presiden, kata Nurbaya, maka penanganan pascabencana yang dilakukan dengan pola baru adalah, penanganan secara konprehensif yakni rehabilitasi lahan dan hutan, bangunan konservasi tanah dan air, serta penanaman pohon penghijuan.

Nurbaya menegaskan, apa yang harus ditangani, tidak hanya pembuatan jalan membuka isolasi oleh Kementerian PUPR, atau penanganan pengungsi, sekolah, pangan, bantuan sosial, kesehatan dan lainnya, tapi perintah Presiden adalah bagaimana menanami bentang alamnya yang rusak dan harus diperbaiki, yakni ditanami pohon seperti vetiver.

"Penanaman pohon itu dikombinasi pepohonan dan bangunan konservasi tanah dan air atau ekohidrolika. Ekohidrolika adalah bagaimana mengkombinasi pengengelolaan bentang alam dan tata airnya," katanya.
 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020