Arkom Indonesia wilayah Sulawesi Tengah melalui pembangunan hunian tetap penyintas bencana gempa dan tsunami di Kelurahan Mamboro Barat, Kota Palu, dengan skema relokasi mandiri ex-situ kelompok.Pembangunan huniap tetap penyintas bencana gempa dan tsunami Kelurahan Mamboro Barat akan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama untuk 12 keluarga penyintas, yang hunian tetapnya dibangun diatas lahan seluas 1.812 meter persegi sudah termasuk den
"Proses penyiapan, penentuan dan legalisasi lahan relokasi permukiman warga Mamboro Barat mendapat dukungan moril dan bantuan administrasi daei BPBD dan Pemerintah Kota Palu, berserta aparat kelurahan setempat," ucap Tim Monitoring dan Evaluasi Arkom Indonesia wilayah Palu, Mohammad Cora di Palu, Rabu.
Arkom bersama para mitra kerja dan para pihak telah melangsungkan peletakkan batu pertama pembangunan hunian tetap yang dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Mohammad Hidayat Lamakarate dan Wali Kota Palu, Hidayat.
Pembangunan huniap tetap penyintas bencana gempa dan tsunami Kelurahan Mamboro Barat akan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama untuk 12 keluarga penyintas, yang hunian tetapnya dibangun diatas lahan seluas 1.812 meter persegi sudah termasuk dengan lahan pembangunan rumah ibadah masjid.
Baca juga: Wali kota: Huntap dibangun Buddha Tzu Chi hak milik penerima bantuan
Tahap kedua, Arkom Indonesia wilayah Sulteng akan membangun 24 hunian tetap penyintas bencana gempa dan tsunami Kelurahan Mamboro Barat di atas lahan seluas 3.475 meter persegi.
"Arkom sedang menyiapkan skema relokasi mandiri kelompok tahap dua untuk 24 keluarga penyintas di lokasi relokasi yang sama. Dalam jangka pendeka dan menengah kedepan lahan tersebut akan menjadi kawasan permukiman baru untuk penyintas bencana gempa dan tsunami Mamboro Barat," sebut Cora sapaan akrab Mohammad Cora.
Luas total lahan relokasi mandiri ex-situ kelompok penyintas bencana gempa dan tsunami Kelurahan Mamboro Barat 5.827 meter persegi. Lahan relokasi itu terletak sekitar 1 kilo meter ke arah timur dari permukiman awal penyintas.
Cora menjelaskan pembangunan hunian tetap penyintas akan menggunakan skema stimulan, namun terlebih dahulu Arkom Indonesia menalangi dana pembangunan tersebut.
"Arkom menalangi dulu mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan huntap, kita berharap besar proses ini dianggap optimal oleh pemerintah, maka skema stimulan yang digunakan oleh pemerintah dalam menaggulangi penyintas bisa mengacu pada pola yang dilakukan oleh Arkom," jelasnya.
Baca juga: DPRD minta Pemkot Palu selesaikan persoalan klaim lahan huntap Petobo
Skema relokasi mandiri ex-situ kelompok mendapat dukungan penuh dari penyintas, sebab lahan relokasi masih berada di kelurahan/wilayah yang sama, serta terintegrasi dengan pekerjaan penyintas.
"Satu tahun lebih Arkom bersama dengan warga, atau mulai sebulan pascatsunami menerjang Kelurahan Mamboro Barat dan Kota Palu serta beberapa daerah terdampak lainnya. Jadi satu tahun lebih Arkom bekerja bersama warga hingga dilakukan relokasi dengan skema relokasi mandiri," ugkapnya.
Arkom Indonesia wilayah Sulteng mengakui bahwa di lokasi relokasi masih membutuhkan dukungan infastruktur berupa jalan, drainase, air bersih dan penerangan dari Pemerintah Kota Palu dan dinas terkait lainnya.
Baca juga: Wamen PUPR: 2.500 huntap di Pasigala harus rampung sebelum April 2020
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020