PT Bio Farma (Persero) mengungkapkan pembentukan holding BUMN farmasi bertujuan untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional.Tujuan dari holding BUMN Farmasi ini adalah selain untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional
"Tujuan dari holding BUMN Farmasi ini adalah selain untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, juga untuk meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi untuk mendukung ekosistem farmasi di masa yang akan datang," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta, Rabu.
Honesti mengatakan bahwa dari sisi inovasi Bio Farma sebagai induk holding akan mendorong Kimia Farma Tbk dan Indofarma Tbk, untuk dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih luas lagi dengan standar produk yang sudah terkualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Dengan bergabungnya Bio Farma, Kimia Farma dan lndofarma dalam suatu Holding BUMN Farmasi, diharapkan masing masing dari perusahaan ini, akan memberikan kontribusi pada ketahanan farmasi nasional, sehingga harga produk farmasi bisa lebih murah, karena adanya penurunan harga Active Pharmaceutical Ingredients atau API dan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan produk farmasi dengan jaringan distribusi yang luas dan merata, bahkan hingga ke mancanegara dan yang terpenting adalah inovasi-inovasi dapat melahirkan produk baru yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia," katanya.
Setelah ditetapkan menjadi induk holding BUMN farmasi dengan anggota holding Kimia Farma Tbk dan lndofarma Tbk, Bio Farma siap untuk menjalankan perannya sebagai induk holding BUMN farmasi, antara lain mendorong anggota Holding BUMN Farmasi untuk mandiri baik dalam hal penelitian maupun produksi produk produknya.
Kemudian mendorong anggota Holding BUMN Farmasi untuk menerapkan Produksi dan Quality Management System, untuk mendapatkan Pre-Qualification WHO (PQ WHO).
Dengan PQ-WHO, diharapkan Kimia Farma Tbk, dan lndofarma Tbk juga dapat menembus pasar global, serta membantu anggota Holding BUMN Farmasi untuk menjadi global player, mengingat saat ini, produk Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 140 negara di dunia dan menembus pasar di negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Saat ini, industri farmasi di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa tantangan yang cukup signifikan, di mana Indonesia masih bergantung pada impor khususnya untuk bahan baku obat atau API.
Kemudian tantangan lainnya adalah akses untuk mendapatkan produk farmasi yang cenderung sulit karena keterbatasan jalur distribusi yang membuat harga obat relatif mahal, dan tantangan berikutnya inovasi -inovasi terbaru yang dapat melahirkan produk farmasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca juga: Erick Thohir bentuk sub holding BUMN farmasi
Baca juga: Pembentukkan "Holding" BUMN Farmasi tuntas Oktober 2019
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020