• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa yang dipulangkan dari China sehat, sebut Dinkes Banten

Mahasiswa yang dipulangkan dari China sehat, sebut Dinkes Banten

5 Februari 2020 18:15 WIB
Mahasiswa yang dipulangkan dari China sehat, sebut Dinkes Banten
Sejumlah mahasiwa asal Banten yang dipulangkan dengan difasilitasi oleh Pemprov Banten dari Tiongkok tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (4/2/2020) sekitar pukul 18.00 WIB, dinayatakan dalam keadaan sehat. ANTARA/Mulyana/am.

Selama 14 hari, mereka harus mengurangi aktivitas kegiatannya. Mereka hanya bisa keluar selama 14 hari untuk periksa ke puskesmas terdekat. Mereka sudah kita koordinasikan dengan Dinkes kabupaten/kota untuk tempat pemeriksaannya

Dinas Kesehatan Provinsi Banten memastikan sebanyak tujuh orang mahasiswa yang dipulangkan dari China dalam keadaan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim kesehatan, baik dari Kemenkes maupun di Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

"Setelah dilakukan pemeriksaaan, hasilnya semua mahasiswa Banten yang dipulangkan dari China dalam kondisi sehat. Baik hasil fisik, laboratorium, maupun radiologi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan di Serang, Rabu.

"Selama 14 hari, mereka harus mengurangi aktivitas kegiatannya. Mereka hanya bisa keluar selama 14 hari untuk periksa ke puskesmas terdekat. Mereka sudah kita koordinasikan dengan Dinkes kabupaten/kota untuk tempat pemeriksaannya," tambahnya.

Ia menjelaskan untuk para mahasiswa yang dipulangkan tersebut selama 14 hari harus cukup istirahat dan makan makanan bergizi dan mengurangi aktivitas fisik agar kondisi tetap fit selama 14 hari tersebut.

"Jadi karantina yang dimaksud adalah karantina di rumah dengan mengurangi aktivitas, hanya di dalam rumah. Kalaupun keluar rumah hanya untuk periksa ke puskesmas selama 14 hari. Mereka juga harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dengan berolahraga, makanan bergizi dan istirahat yang cukup," katanya.

Menurut Ati, saat melakukan tes kesehatan ke puskesmas terdekat, para mahasiswa tersebut dibekali kartu kuning Health Alert Card (HAC) yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta. Hal ini dilakukan karena para mahasiswa tersebut masuk dalam status orang dalam observasi.

"Jika orang dalam status pemantauan dilakukan isolasi. Itu pun isolasi bukan di rumah sakit. Sedangkan untuk status dalam pengawasan itu dilakukan di rumah sakit yang telah ditujuk nasional," kata Ati Pramudji Hastuti.

Sebelumnya Gubernur Wahidin Halim (WH) memfasilitasi mahasiswa Banten yang belajar di Provinsi Jiangsi, China untuk pulang ke Banten karena kekhawatiran atas merebaknya wabah virus corona.

Para mahasiswa tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan penerbangan Thai Airways Airline pada Selasa (4/2) pukul 18.00 WIB. Usai menjalani prosedur kedatangan dari Kementerian Kesehatan, didampingi Tim Kesehatan Dinkes Pemprov Banten para mahasiswa melakukan pemeriksaan lanjutan di RSUD Banten.

Setelah hasil pemeriksaaan dinyatakan para mahasiswa dalam kondisi sehat, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing dengan tetap dilakukan pemantauan selama 14 hari. Dinkes Pemprov Banten berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk pemantauan para mahasiswa tersebut dalam memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Baca juga: Evakuasi mahasiswa Tiongkok asal Banten, Bupati bentuk tim khusus

Baca juga: Dinkes Lebak waspadai virus corona

Baca juga: Tujuh upaya Pemkot Tangerang dalam menghadapi virus corona

Pewarta: Mulyana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020