Anggota DPR Aceh (DPRA) Iskandar Usman Al Farlaky mendesak Pemerintah Aceh mengupayakan pemulangan sebanyak 32 nelayan Aceh Timur yang ditangkap di Thailand.Mereka, nelayan Aceh Timur, tersebut berasal dari keluarga miskin. Anak istri mereka menunggu di kampung halaman tanpa kejelasan nasib. Jangan sampai mereka pulang setelah menjadi jenazah, barulah semua sibuk
"Hampir dua pekan mereka ditangkap di Thailand. Kami melihat upaya Pemerintah Aceh memulangkan mereka masih nihil," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Menurut politisi Partai Aceh tersebut, kondisi ityu berbanding terbalik jika melihat penanganan mahasiswa Aceh di Wuhan, China terkait wabah corona karena perhatian Pemerintah Aceh terhadap nelayan Aceh Timur sangat kurang.
"Kami tidak membanding-bandingkan. Seharusnya, 32 nelayan Aceh juga mendapat penanganan. Mereka juga warga Aceh yang membutuhkan perhatian Pemerintah Aceh," kata Iskandar Usman.
Oleh karena itu, anggota DPRA Daerah Pemilihan Aceh Timur tersebut mengharapkan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh tidak mengabaikan nasib 32 nelayan Aceh Timur yang kini ditahan di Thailand.
"Mereka, nelayan Aceh Timur, tersebut berasal dari keluarga miskin. Anak istri mereka menunggu di kampung halaman tanpa kejelasan nasib. Jangan sampai mereka pulang setelah menjadi jenazah, barulah semua sibuk," kata Iskandar Usman Al Farlaky.
Sebelumnya, 32 nelayan Aceh Timur yang mengawaki dua kapal motor, KM Perkasa Mahera dan KM Voltus ditangkap otoritas Thailand. Kedua kapal tersebut terseret arus, sehingga masuk perairan Thailand.
Baca juga: Akademisi: Pemulangan nelayan ditangkap di Thailand bisa dipercepat
Baca juga: Kemenlu diminta beri bantuan hukum nelayan Aceh ditangkap di Thailand
Baca juga: 15 nelayan Aceh Timur ditangkap otoritas Thailand
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020