"Selamat untuk petani, pemerintah dan masyarakat Gorontalo atas ekspor perdana ke negara tujuan baru. Saya mendapat informasi, sebelumnya pasar Polandia dan Pakistan sudah menjadi langganan," ujarnya usai melepas ekspor di Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu.
Mentan pun meminta agar volume ekspor terus ditingkatkan dan menambah jumlah negaranya.
"Jangan lagi mengekspor produk segar, minimal diolah setengah jadi agar bisa memberi manfaat dan kesejahteraan lebih," ucap Syahrul.
Pada kesempatan yang sama, Mentan yang dampingi oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie sekaligus melepas ekspor komoditas perkebunan unggulan Gorontalo lainnya yakni tepung kelapa dan kopra putih.
Menurutnya, Provinsi Gorontalo menyimpan banyak potensi hasil perkebunan. Tidak hanya kelapa yang telah berhasil diolah menjadi tepung dan briket yang laris di pasar global, namun ada juga komoditas unggulan baru yakni kopi Pinogu dan herbal tetes soman.
Kopi dengan rasa khas ini telah berhasil mengantongi kontrak permintaan ke pasar Jeddah, Arab Saudi sebanyak 16 ton. Sementara untuk jamu tetes soman, yang merupakan obat tradisional Gorontalo juga telah mendapat kontrak permintaan sebanyak 50 ton di pasar Tiongkok.
"Negeri kita sangat kaya, juga Gorontalo. Diperlukan inovasi, teknologi dan diplomasi dagang pertanian agar dapat merambah pasar dunia. Dan yang tidak kalah penting adalah semangat dan kerjasama kita semua, dari hulu hilir dan pusat serta daerah. Pertanian kita harus maju," ajak Mentan.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020