Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengunggulkan lima geoside Pegunungan Meratus untuk diusulkan menjadi Geopark Internasional.Kemungkinan penetapan itu bisa dilakukan pada 2021, sehingga sekarang ini adalah masa krusial untuk melengkapi seluruh persyaratan yang ditetapkan
Kepala Dinas ESDM Kalsel Isyarwanto di Banjarbaru Rabu mengatakan, ke lima geoside tersebut adalah Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Matan Keladan, Cempaka, Belangian dan Batulicin.
Menurut Isyarwanto, saat ini Pemprov Kalsel sedang berjuang keras untuk bisa mendapatkan sertifikat dari Unesco agar Geopark Meratus menjadi Geopark Internasional dengan berupaya memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya adalah infrastruktur menuju ke lokasi dan di lokasi geopark memadai, adanya jurnal dan seminar internasional yang mengangkat tentang potensi Geopark yang memungkinkan untuk dikembangkan, misalnya tentang bebatuan dan lainnya.
Setelah beberapa persyaratan tersebut terpenuhi, akan dilakukan penilaian oleh tim dari Unesco ke Kalsel, untuk memastikan informasi yang didapatkan dari berbagai pihak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Dari penilaian lapangan tersebut, akan ditentukan layak tidaknya Geopark Meratus mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai Geopark internasional.
Saat ini, tambah dia, juga sedang dilakukan pengukuran zonasi geoside di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
"Khusus pengukuran tersebut, Pemprov telah menganggarkan sebesar Rp1,2 miliar," katanya.
Peneliti Pegunungan Meratus UPN Yogyakarta Dr Joko Susilo mengatakan, Geopark Meratus memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan, karena keunikan yang tidak dimiliki oleh geopark di daerah maupun negara lainnya.
Potensi tersebut, tambah dia, harus disadari masyarakat, bahwa objek wisata tentang kebumian maupun sosial budaya berpotensi besar untuk menjadi perhatian dunia.
Hal ini sangat menguntungkan bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar obyek wisata.
Sehingga ke depan, harus dipersiapkan sumber daya manusia serta kesadaran tentang pentingnya merawat dan mengelola potensi tersebut melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di sekitar kawasan wisata.
Saat ini, tambah dia, merupakan masa yang cukup krusial untuk melakukan berbagai persiapan menjadi Geopark Meratus sebagai Geopark Dunia.
"Kemungkinan penetapan itu bisa dilakukan pada 2021, sehingga sekarang ini adalah masa krusial untuk melengkapi seluruh persyaratan yang ditetapkan," katanya.
Baca juga: Ofiolit Meratus potensial jadi obyek penelitian dunia
Baca juga: Menjajal wisata tak biasa di Pegunungan Meratus
Baca juga: Pemprov Kalsel segera daftarkan Geopark Meratus ke Unesco
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020