• Beranda
  • Berita
  • Anak-anak korban banjir di Lebak butuh pelengkapan sekolah

Anak-anak korban banjir di Lebak butuh pelengkapan sekolah

6 Februari 2020 17:27 WIB
Anak-anak korban banjir di Lebak butuh pelengkapan sekolah
Anak-anak pengungsi korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak belajar di tenda pengungsian, Kamis (6/2/2020) ANTARA/HO

Kami berharap bantuan perlengkapan sekolah itu terpenuhi

Anak-anak pengungsi korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak Provinsi Banten membutuhkan perlengkapan sekolah karena seragam, buku, tas, kaus kaki dan sepatu hilang saat diterjang banjir.

"Kami berharap relawan maupun dermawan dapat menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah," kata Alamat, seorang tokoh masyarakat juga pengelola pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathalul Anwar di Kampung Seupang Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Kamis.

Baca juga: Korban banjir bandang Kampung Seupang-Lebak butuhkan sarana air bersih

Saat ini, anak-anak MI Mathlaul Anwar tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di tenda darurat.

Mereka anak-anak sekolah itu membutuhkan buku, tas, seragam, kaus kaki hingga sepatu, karena perlengkapan sekolah itu hilang diterjang bencana banjir bandang awal tahun 2020.

Baca juga: Stok bahan pokok di pengungsian korban banjir Lebak menipis

Meski kekurangan perlengkapan sekolah, namun anak-anak penuh semangat belajar tanpa meja dan kursi, bahkan anak-anak itu belajar tanpa alas kaki.

"Kami berharap bantuan perlengkapan sekolah itu terpenuhi," katanya menjelaskan.

Baca juga: Warga korban banjir di Lebak dambakan rumah hunian sementara

Anita, seorang guru MI Mathlaul Anwar mengatakan saat ini, jumlah siswa yang mengikuti proses KBM sebanyak 49 siswa mulai Kelas I sampai Kelas VI.

Namun, anak-anak pasca-bencana belajar tidak mewajibkan menggunakan perlengkapan sekolah, seperti tas, seragam, sepatu dan kaus kaki.

"Kami belajar di sekolah itu cukup dengan buku tulis saja," katanya.

Ia menyebutkan, semua anak-anak yang belajar di MI Mathlaul Anwar itu mereka tinggal di tenda pengungsian karena rumah mereka di Kampung Seupang hanyut dan rusak berat diterjang banjir bandang.

Proses KBM seperti biasa mulau belajar pukul 07.15 WIB dan pulang pukul 11.30 WIB,katanya.

Sementara itu, Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Banten Saodah menyalurkan bantuan buku tulis untuk siswa MI Mathlaul Anwar di Kampung Seupang Kecamatan Sajira.

"Kami berharap melalui bantuan buku tulis itu dapat belajar dengan baik," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020