Pembangunan jaringan pipa gas transmisi Cirebon-Semarang sepanjang 255 km yang sempat tertunda pelaksanaannya sekitar 14 tahun, dimulai dengan pencanangan yang dilaksanakan di kawasan rest area KM 379 Tol Batang-Semarang, Jumat.Untuk pemenuhan kebutuhan domestik, maka infrastruktur harus siap. Gas bukan komoditas ekspor semata
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan pembangunan jaringan pipa ini merupakam upaya untuk memenuhi kebutuhan pasar gas domestik.
Menurut dia, saat ini pasokan gas sekitar 64 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sementara sisanya untuk pasar ekspor.
"Untuk pemenuhan kebutuhan domestik, maka infrastruktur harus siap. Gas bukan komoditas ekspor semata," katanya.
Pembangunan jaringan gas transmisi Cirebon-Semarang ini sendiri akan dikerjakan oleh PT Rekayasa Industri.
Direktur Utama PT Rekayasa Industri Yanuar Budinorman mengatakan tersambungnya transmisi ini maka akan melengkapi "missing link" jaringan pipa gas yang saat ini sudah terbangun.
Melalui pembangunan jaringan pipa gas di pesisi Jawa Tengah ini, kata dia, diharapkan akan semakin mendukung pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Pemakaian gas akan semakin meningkat, semakin banyak pabrik yang dibangun," katanya.
Baca juga: RI stop ekspor gas ke Singapura 2023, dialihkan ke Cirebon-Semarang
Baca juga: Rekind komitmen bangun pipa gas Cirebon-Semarang
Baca juga: Rekind-SPJT kerja sama pendistribusian gas Cirebon-Semarang
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020