"Jadi, saya sudah melihat sendiri. Sudah datang sendiri, berkali-kali ke sana. Sampai detik laporan pagi ini, saya harapkan mereka terus sehat, 'enjoy' dengan kegiatan yang dibuat," katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.
Menurut Terawan, kegiatan-kegiatan bagi WNI yang diobservasi di Pulau Natuna itu dibuat sesuai dengan arahan psikolog dan psikiater agar terjadi sosialisasi.
Sejauh ini, kata dia, belum ada keluhan kesehatan yang muncul dari para WNI itu, dan diharapkan jangan sampai ada keluhan.
Ia menyebutkan masa observasi yang harus dijalani para WNI itu berlangsung selama 14 hari, dan jika mereka mampu melewatinya akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Namun, Terawan belum bisa memastikan teknis pemulangan para WNI itu karena masih akan dirapatkan secara lebih detail.
"Nanti kan kita rapat, kalau melewati hari Minggu, sudah lebih dari seminggu. Nah, di situ kita bahas pemulangan satu persatu detail, apa yang dilakukan, alamat di mana," katanya.
Pemerintah daerah, kata dia, juga akan dilibatkan dalam pemulangan para WNI dari Wuhan itu, termasuk langkah sosialisasi ke masyarakat sekitar.
Sebelumnya, pemerintah telah mengevakuasi 238 WNI dari Kota Wuhan, China ke Pangkalan Militer TNI di Natuna, Kepulauan Riau, untuk menjalani observasi supaya terbebas dari virus Corona.
Masa observasi berlangsung selama 14 hari menyesuaikan dengan masa inkubasi virus Corona untuk benar-benar memastikan aman dari virus tersebut.
Baca juga: Kodim Natuna siapkan perlengkapan olahraga untuk WNI diobservasi
Baca juga: WNI yang diobservasi di Natuna diperiksa kesehatannya dua kali sehari
Baca juga: Pemerintah dirikan pos kesehatan tiap puskesmas di Natuna
Baca juga: Beijing senang dengar kabar WNI dikarantina di Natuna sehat
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020