• Beranda
  • Berita
  • Sedan klasik Mercedes-Benz rakitan Indonesia tampil di Museum Nasional

Sedan klasik Mercedes-Benz rakitan Indonesia tampil di Museum Nasional

8 Februari 2020 15:47 WIB
Sedan klasik Mercedes-Benz rakitan Indonesia tampil di Museum Nasional
Dalam rangka merayakan 50 tahun kehadirannya di Indonesia, Mercedes-Benz Indonesia memamerkan mobil sedan pertama rakitan Indonesia, Mercedes-Benz W115, di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (9/2/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)
Dalam rangka merayakan 50 tahun kehadirannya di Indonesia, Mercedes-Benz Indonesia memamerkan mobil sedan pertama rakitan Indonesia, Mercedes-Benz W115, di Museum Nasional, Jakarta.

"Tipe W115 dengan varian mesin 200, 280 dan 240D itu adalah sedan pertama yang diproduksi di Indonesia. Pada tahun 1973 Mercedes-Benz mulai merakit kendaraan penumpang, maka tipe sedan itu adalah salah satu contohnya, produk Mercedez-Benz pertama yang dirakit di Indonesia," ujar Manager Public Relations Department Mercedes-Benz Indonesia, Dennis Kadaruskan, di Jakarta, Sabtu.

Mercedes-Benz W115 dikenalkan pada 1968. Mobil jenis sedan yang memiliki mesin 4 silinder itu diproduksi dari tahun 1968 sampai 1976 dengan jumlah produksi sebanyak 1,9 juta unit.

Mercedes-Benz W115 mendapatkan julukan Stroke/8 atau Strich Acht di Jerman dengan sebutan "New Generation Models," sementara di Indonesia, Stroke/8 mendapatkan julukan sebagai "Mercedes Mini."

Mercedes-Benz Stroke/8 memiliki pilihan dua mesin, bensin dan diesel. Body styling untuk model ini terdiri dari Sedan, Long-wheelbase dan Coupe. Pada bagian suspensi, mobil tersebut menerapkan double-wishbone pada bagian depan dan semi-trailing pada bagian belakang.

Stroke/8 juga merupakan kendaraan penumpang pertama di dunia yang menggunakan mesin diesel dengan konfigurasi 5 silinder.

Selain, sedan W115, Mercedes-Benz Indonesia juga memamerkan angkutan penumpang legendaris Mercedes-Benz 0306 yang digunakan Damri dan kendaraan niaga Mercedes-Benz L911 yang dikenal dengan sebutan "Bagong."
Mercedes-Benz Indonesia memamerkan angkutan penumpang legendaris Mercedes-Benz 0306 yang digunakan Damri (kiri) dan kendaraan niaga Mercedes-Benz L911 yang dikenal dengan sebutan "Bagong" (kanan) di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (9/2/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)


Sayangnya, sedan Mercedes-Benz W115 dan kendaraan angkutan penumpang Mercedes-Benz 0306 hanya mejeng di Museum Nasional hari ini saja. Sementara, "Bagong" akan tampil hingga 15 Februari bersama dengan replika mobil Benz Patent-Motorwagen pameran sementara yang bertajuk "Perjalanan menuju 50 tahun kesuksesan Mercedes-Benz di Indonesia."

"Hingga saat ini kami juga merakit kendaraan penumpang, bahkan dengan enam varian, tiga sedan, tiga APV, yaitu C-Class, E-Class, S-Class untuk sedannya, untuk tipe APV adalah GLC, GLE, GLS, dan ini perakitan lokal," ujar Dennis.

"Kami di Marcedes-Benz Indonesia, di pabriknya di Wanaherang, menunjukkan komitmen kami bagi Indonesia, dan juga memberikan lapangan kerja bagi orang Indonesia, tentunya dengan teknologi canggih, dengan teknologi tinggi, dengan sedan yang memiliki fitur-fitur keselamatan tertinggi di industri, ini adalah komitmen kami," tambah dia.

Pada 1973, PT German Motor Manufacturing memulai produksi Mercedes-Benz 200, 240 D dan 280 dari seri kendaraan W 115. Untuk mengakomodasi pertumbuhan produksi mobil penumpang dan kendaraan niaga, Mercedes-Benz mulai beroperasi di pabrik perakitan lokal baru yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat pada tahun 1982.

Pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, merupakan perakitan lokal PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing di Indonesia, saat ini pabrik telah merakit mobil penumpang (tipe C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE dan GLS), truk (Axor) dan sasis bus.

Baca juga: Mercedes-Benz serahkan replika mobil pertama ke Museum Nasional

Baca juga: Daimler akan tambah portofolio SUV Maybach

Baca juga: Daimler pamer bus listrik Mercedes-Benz eCitaro

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020