"Tipe bermain mereka lebih banyak menyerang karena senjata Praveen bola atas dan Melati bola depan. Tapi soal pertahanan, Melati masih kurang," ujar Nova yang dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Tontowi/Apriyani terancam batal tampil di Barcelona Spain Masters 2020
Praveen/Melati dikenal dengan pola bermain menyerang yang kerap membuat lawan-lawannya cukup kewalahan.
Namun kondisi itu, menurut Nova justru membuat pasangan ganda campuran peringkat lima dunia itu kesulitan saat menghadapi lawan yang memberikan permainan atau perlawanan agresif.
"Makanya permainannya kurang konsisten karena hanya punya satu tipe (menyerang). Kalau misal lagi eror, mereka tidak bisa bermain bertahan," ujarnya.
"Karena itu kita kuatkan lagi (pola bertahan) terutama untuk pemain putri, karena sekarang (ketahanan) pemain putri Korea Selatan dan Jepang sudah seperti pemain putra. Kalau satu pola mentok, mereka punya opsi lain," katanya menambahkan.
Baca juga: Praveen/Melati takluk kepada Gicquel/Delrue di Indonesia Masters
Inkonsistensi permainan Praveen/Melati itu dapat dilihat pada dua turnamen awal tahun yang mereka ikuti, yakni Malaysia Masters dan Indonesia Masters 2020, di mana mereka gagal menembus semifinal.
Di Malaysia Masters, mereka harus terhenti di putaran pertama setelah dijegal oleh pasangan non-unggulan Man Wei Chong/Tan Peraly.
Kemudian di Indonesia Masters 2020, Praveen/Melati juga gagal melaju semifinal setelah keduanya tak bisa berkutik meladeni permainan agresif pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue di babak perempat final.
Praveen/Melati kini tengah bersiap untuk tampil di beberapa turnamen bulu tangkis seri Eropa, di antaranya Barcelona Spain Masters pada 18-23 Februari, kemudian German Open pada 26 Februari-3 Maret, dan All England pada 11-15 Maret mendatang.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020