Hujan ringan yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah utara dan barat daerah yang berjulukan "Butta Salewangang" ini mulai merendam areal sawah yang baru memasuki musim tanam.Rata-rata tanaman padi kami berumur dua minggu, bahkan ada yang baru satu minggu tanam
"Rata-rata tanaman padi kami berumur dua minggu, bahkan ada yang baru satu minggu tanam, tapi genangan air sudah mengancam tanaman padi kami," kata salah seorang petani Safaruddin di Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu.
Dia mengatakan, sejumlah petani sudah melakukan pemupukan perdana, namun tiba-tiba hujan deras sehingga pupuknya terbawa air hujan.
Hal senada dikemukakan Ketua Kelompok Tani Toddopuli, Kabupaten Maros Abd Wahid. Dia mengatakan, sebagian besar petani di wilayah utara Kabupaten Maros sudah melakukan penanaman saat hujan perdana, namun batang padi belum cukup kuat tiba-tiba hujan deras dua hari terakhir.
Kondisi ini diperparah dengan air pasang dari laut yang masuk ke muara sungai dan selanjutnya membuat genangan air di sawah-sawah yang ada di sekitarnya.
"Semoga besok sudah surut agar tanaman padi kami tidak lama terendam, karena jika lebih tiga hari terendam, dikhawatirkan akarnya sudah membusuk," ujarnya.
Dia mengatakan, apabila genangan air sampai sepekan, maka sebagian petani terpaksa harus menanam ulang yang artinya sudah rugi waktu, tenaga dan biaya.
Pengadaan bibit baru, lanjut dia, juga menjadi beban baru bagi petani dan ini dapat mempengaruhi masa panen ke depan.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Maros diketahui, komoditi yang dodminan dikembangkan di daerah ini adalah padi sawah dengan jumlah produksi rata-rata 76,50 ton dan padi ladang produksi 16 ton per musim panen.
Baca juga: BPBD Sulsel: Enam kabupaten terdampak cuaca ekstrim
Baca juga: BMKG: kelembaban udara di Makassar meningkat
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020