• Beranda
  • Berita
  • Peluang atlet BMX Indonesia ke Olimpiade 2020 Tokyo menipis

Peluang atlet BMX Indonesia ke Olimpiade 2020 Tokyo menipis

9 Februari 2020 17:59 WIB
Peluang atlet BMX Indonesia ke Olimpiade 2020 Tokyo menipis
Pebalap BMX Indonesia (dari ki-ka) Toni Syarifudin, I Gusti Bagus Saputra dan Rio Akbar. ANTARA/HO/PB ISSI/pri. (ANTARA/HO/PB ISSI)
Peluang atlet BMX Indonesia untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo menipis usai salah satu pebalap andalannya, I Gusti Bagus Saputra mengalami kecelakaan di ajang Kejuaraan Dunia BMX Supercross 2020 di Australia yang ilangsungkan 1-9 Februari lalu.

"Kemarin dari pemeriksaan terakhir mungkin ada dislokasi dikit. Nanti setelah mendarat di Jakarta, dia akan diobservasi maksimal kondisinya seperti apa," ujar pelatih kepala tim nasional Indonesia Dadang Haris Purnomo di Jakarta, Minggu.

Bagus terjatuh saat melakukan latihan resmi dan membuat pergelangan kaki kanannya terlihat bengkak. Kondisi angin kencang dengan kecepatan hingga 40km/jam membuat Bagus dan beberapa pebalap lainnya terhempas saat mengendarai sepedanya.

Baca juga: Atlet BMX Indonesia buka peluang tampil di Olimpiade 2020 Tokyo

Kondisi tersebut juga memaksa seri ketiga dan keempat Kejuaraan Dunia BMX Supercross 2020 di Australia dibatalkan demi keselamatan para atlet. Pembatalan itu juga membuat Indonesia gagal mendongkrak poinnya sebagai modal menuju Olimpiade.

Dengan kondisi Bagus yang tengah dibekap cedera itu, Dadang mengatakan dirinya akan mempersiapkan beberapa pebalap pelapis yang akan menggantikannya pada beberapa kejuaraan pra-kualifikasi Olimpiade 2020 tersisa.

"Ya mau enggak mau. Ini kan kita ada enam seri (kejuaraan) di Indonesia. Saya sudah menyiapkan satu pebalap atau paling tidak tiga pebalap yang harus mem-back up dia," katanya.

Baca juga: BMX dan Track berpeluang lolos ke Olimpiade Tokyo

Selain Bagus, Indonesia mengandalkan dua pebalap lainnya, yaitu Toni Syarifudin dan Rio Akbar. Namun peluang ke Olimpiade kemungkinan hanya terbuka untuk satu atlet dengan peringkat terbaik.

Dadang mengatakan timnas balap sepeda akan berusaha untuk meloloskan atletnya melalui metode peringkat negara meskipun peluang itu menipis.

Peluang tim balap sepeda Indonesia ke Olimpiade 2020 bisa dikatakan menipis ketika Merah Putih kini berada di urutan ke-19 dan harus bisa naik tujuh strip hingga ke posisi 11 besar, yang merupakan syarat lolos ke Olimpiade, dengan waktu tersisa sekitar tiga bulan ke depan.

Baca juga: BMX Indonesia bertekad pertahankan predikat juara Asia
Baca juga: Okto akui prestasi trek dan road race belum sebaik BMX dan downhill


Selanjutnya, timnas balap sepeda akan menghadapi enam seri tersia kejuaraan pra-kualifikasi, di antaranya akan digelar di Indonesia dengan empat seri berkategori Class One (C1), satu seri berlevel Hors Class (HC), dan satu Kejuaraan Asia.

Seri-seri tersebut di antaranya adalah Kejuaraan Nasional Balap Sepeda, Jakarta Internasional BMX, Banyuwangi International BMX, dan Asian BMX Championship.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020