Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2020 di Kantor KOI, Jakarta, Minggu.
"Kami harus mempersiapkan 12 tahun dari sekarang karena kami bukan hanya mau menjadi tuan rumah, tapi juga mau menang di Olimpiade 2032," ujar pria yang akrab disapa Okto itu.
Baca juga: PB ISSI datangkan super konsultan untuk persiapan Olimpiade 2032
Hingga saat ini, Indonesia masih melakukan persiapan serta pendekatan dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memuluskan proses bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
"12 tahun ini waktu yang pendek. Nah, kami menyampaikan kepada pengurus provinsi untuk merekrut anak-anak berusia 12 hingga 14 tahun," katanya lagi.
Proses perekrutan itu, lanjut Okto, akan diprioritaskan kepada anak-anak yang tinggal di wilayah dengan ketinggian di atas 1.500 meter. Alasannya, mereka yang tinggal di tempat seperti itu cenderung memiliki paru-paru lebih besar dan kuat beradaptasi dengan tekanan udara yang rendah.
Hal tersebut dinilai Okto juga akan lebih mudah dalam mempersiapkan atlet-atlet balap sepeda yang mumpuni.
Baca juga: Rakernas 2020 PB ISSI resmi dibuka
PB ISSI sebelumnya hanya mengandalkan seleksi daerah, kejuaraan nasional serta Pekan Olahraga Nasional (PON) dalam proses perekrutan atlet ke dalam tim nasional balap sepeda Indonesia.
Pada Rakernas 2020 yang mengusung tema "Menuju Tuan Rumah Olimpiade 2032" itu, PB ISSI fokus membahas enam program utamanya, antara lain seleksi atlet, pelatih, wasit, persiapan venue kejuaraan, dan pembenahan organisasi.
"Kami juga menyampaikan bahwa pengurus provinsi adalah barisan terdepan untuk mengumpulkan calon atlet, pelatih, dan wasit," ucap Okto.
Baca juga: PB ISSI kecewa balap sepeda tidak dipertandingkan di PON Papua
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020