Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan terkoreksi seiring bertambahnya jumlah korban meninggal akibat virus corona.Penyebaran Novel corona virus yang menyebabkan korban jiwa yang mencapai 908 orang, turut memberikan sentimen negatif bagi pasar.
IHSG Senin sore ditutup melemah 47,52 poin atau 0,79 persen ke posisi 5.952,08, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,66 poin atau 0,89 persen menjadi 968,34.
"Penyebaran Novel corona virus yang menyebabkan korban jiwa yang mencapai 908 orang, turut memberikan sentimen negatif bagi pasar," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemarin, Erick Thohir jadi tokoh teladan hingga prediksi IHSG
Kendati demikian, lanjut Nafan, tetap ada sentimen positif dari domestik yaitu defisit neraca transaksi berjalan (CAD) 2019 yang mencapai 2,72 persen dari PDB, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya 2,94 persen dari PDB.
Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor melemah dimana sektor pertanian turun paling dalam yaitu minus 2,36 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor industri dasar masing-masing minus 2,11 persen dan minus 0,7 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp330,42 miliar.
Baca juga: Jaga milik publik, BEI tegaskan tidak bisa sembarangan "delisting"
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 406.767 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,8 miliar lembar saham senilai Rp6,39 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 294 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 142 poin atau 0,6 persen ke 23.686, indeks Hang Seng melemah 163 poin atau 0,59 persen ke 27.241,3, dan indeks Straits Times melemah 18,33 poin atau 0,58 persen ke 3.163,15.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020