• Beranda
  • Berita
  • PMI sosialisasi penggunaan masker yang baik dan benar

PMI sosialisasi penggunaan masker yang baik dan benar

10 Februari 2020 18:07 WIB
PMI sosialisasi penggunaan masker yang baik dan benar
Dokter RS PMI Bogor Nancy Sovira saat memberikan tips penggunaan masker yang baik dan benar sesuai dengan fungsinya. (ANTARA/HO/Aditya Rohman)
Palang Merah Indonesia (PMI) membagikan tips cara menggunakan masker yang baik dan benar untuk mengantisipasi penularan berbagai jenis penyakit flu khususnya virus corona yang saat ini menjadi perhatian dunia.

"Ada dua jenis masker yang dinilai efektif untuk mencegah atau meminimalisasi penularan flu, yakni masker bedah dan N95," kata Dokter Rumah Sakit PMI Bogor Nancy Sovira di Bogor, Senin.

Salah satu masker yang mudah didapat masyarakat adalah masker bedah. Pada masker ini ada dua lapis yakni yang pertama berwarna (hijau) adalah bagian depan dan tidak berwarna (putih) merupakan bagian belakang.

Sebenarnya ada mitos terkait masker bedah ini, jika sakit maka yang berwarna digunakan di depan dan yang tidak berwarna di belakang atau sebaliknya. Padahal mitos tersebut adalah tidak benar.

Adapun fungsi dari bagian masker yang berwarna itu untuk menahan air atau droplet tidak terhirup atau masuk ke saluran pernafasan. Kemudian bagian yang di belakang atau absorbent (zat penyerap), sehingga saat flu tertahan oleh lapisan ini agar tidak keluar.

Baca juga: Erick Thohir dapat pesanan dua juta masker dari Suning Group

Baca juga: Cegah corona, Babel siapkan 467.950 masker

Baca juga: ACT akan kirim 10.000 kotak masker bagi WNI di Hong Kong, cegah Corona


Cara memakainnya sekarang banyak jenis masker seperti ada yang cantelan telinga, diikat dan juga buat hijab. Dipastikan saat pemakaian, bagian masker yang ada tulangnya tepat berada dan dipaskan dengan bentuk hidung.

Kemudian setelah pas, bagian bawah masker ditarik agar bagian dagu juga tertutup. Jangan sampai pemakaian masker ini asal-asalan, kata dia, sehingga fungsinya tidak sesuai untuk penghalang droplet atau cairan yang dikeluarkan dari saluran pernafasan.

"Setelah dipakai atau kontak dengan pasien pengidap flu, kemudian dibuka tapi jangan memegang bagian yang hijau dikarenakan banyak kuman dan bakteri menempel yang bisa mengontaminasi tangan kita. Kemudian saat dibuang pun jangan sembarangan dan alangkah baiknya dimusnahkan," katanya.

Nancy mengatakan masker respirator atau N95 digunakan saat dokter atau perawat menghadapi pasien yang benar-benar terduga terjangkit virus corona (2019-nCoV), tapi untuk keseharian atau pencegahan masyarakat bisa menggunakan masker hijau yang mudah dibeli baik di apotek maupun toko lainnya.

Ia mengimbau masker yang sudah digunakan agar tidak digunakan berulang-ulang, seperti jika sudah basah alangkah baiknya dibuang saja. Masyarakat pun harus tahu fungsi masker yang digunakannya untuk apa dan jangan asal-asalan membelinya.*

Baca juga: YLKI minta KPPU dan Kepolisian usut melambungnya harga masker

Baca juga: Kekurangan pasokan, Thailand dorong masyarakat buat masker sendiri

Baca juga: Antisipasi corona, Disnakertrans Cianjur imbau karyawan gunakan masker

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020