Direktur Garena Indonesia Hans Kurniadi Saleh mengatakan pihaknya harus melakukan negosiasi dan bidding terlebih dulu untuk membawa Indonesia menjadi tuan rumah FFCC 2020.
“Terpilihnya Indonesia sebagai penyelenggara kejuaraan Free Fire Champions Cup menunjukkan bahwa ekosistem esports Tanah Air terus terbangun,” kata Hans dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Free Fire Champions Cup 2020 akan diikuti 12 tim esports profesional dari empat benua yaitu Asia, Amerika, Eropa, dan Afrika. Mereka akan memperebutkan total hadiah senilai Rp8,18 miliar.
Sebelum melangkah ke FMCC 2020, tim-tim esports di empat benua itu terlebih dulu harus melewati babak kualifikasi yang saat ini sedang berlangsung di sembilan negara.
Baca juga: Vietnam juarai Free Fire Piala Presiden Esports 2020
Untuk Indonesia, babak kualifikasi itu dilakukan melalui turnamen bertajuk Free Fire Master League Season 1 yang telah berlangsung sejak 14 Januari lalu dan diikuti oleh 24 tim esports Indonesia.
Enam tim terbaik kemudian akan menerima tiket spesial ke babak Grand Final turnamen tingkat selanjutnya yaitu Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2020 Spring.
Juara dari FFIM 2020 lah yang nantinya akan mewakili Merah Putih pada turnamen Free Fire Champions Cup 2020.
“Juara FFIM akan menjadi perwakilan Indonesia di FFCC,” kata Hans.
“Kami berharap Indonesia bisa mendapatkan dua slot di FFCC nanti,” katanya.
Baca juga: Piala Presiden Esports 2020 lahirkan tiga juara di hari pertama
FFCC 2020 menandai bahwa Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah turnamen esports level dunia yang diikuti oleh negara-negara tak hanya dari Asia.
Saat ini Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang menjadi penyelenggara turnamen esports internasional setelah sebelumnya pernah digelar di Bangkok, Thailand pada 2019. Pada edisi sebelumnya, tim esports Indonesia EVOS sukses merengkuh gelar juara.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020